Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Beralihnya Mudik Konvesional ke Mudik Virtual

Diperbarui: 27 Maret 2020   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Info Mudik - foto: qwerty.co.id

Mudik menjadi sebuah ritual khusus di hari raya. Tidak cuma di Indonesia, di beberapa negara juga berlangsung mudik. Perayaan tahun baru di Tiongkok, perayaan Diwali di India, dan Bayram di Turki adalah beberapa contoh mudik di negara selain Indonesia. 

Secara konvensional, mudik berarti mobilisasi besar-besaran populasi manusia. Biasanya dari daerah urban menuju jauh ke daerah rural. Namun untuk jangka waktu yang tidak lama. Dan dengan jumlah yang banyak, diperlukan sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan) guna menunjangnya. 

Macet dan terbatasnya kursi moda transportasi menjadi fenomena mudik dari tahun ke tahun.

Esensi mudik adalah berkumpul bersama sanak keluarga bersama. Hari raya merupakan media pemersatu keluarga dari tempat yang jauh. Bisa dari pulau berbeda dalam satu negara atau bisa jadi negara yang berbeda. Makna terdalam dalam mudik sejatinya adalah kebersamaan. 

Kehangatan bercengkerama dan bisa saling bercerita menjadi momen yang terus diwariskan. Dari generasi satu ke generasi berikutnya mudik akan diwariskan. Sehebat dan seberat apa pun tantangan macet, finansial, bahkan kesehatan mudik akan tetap dijalankan. 

Bagaimana jika di masa depan 10 sampai 20 tahun lagi mudik bisa dilakukan virtual. Mobilisasi populasi bisa dikurangi dengan signifikan. Teknologi menjadi sarana pemersatu keluarga. Memangkas jarak, uang dan waktu menjadi andalan mudik virtual. 

Jangan heran, teknologi yang bisa menjadi sarana pengganti mudik jauh yang melelahkan dan menghabiskan uang bisa terwujud.

VR Collage - ilustrasi: heavy.com

Saat ini banyak sekali dikembangkang gadget atau wearable berupa Virtual Reality (VR) headset. Dan sudah banyak vendor teknologi yang terus mengembangkannya. Mulai dari Google dengan Google Glass yang kini tidak jelas kemajuannya. Microsoft dengan Hololens-nya, HTC dengan Vive, Samsung dengan Gear VR, Facebook dengan Oculus Rift, Sony dengan PlayStasion VR, dan masih banyak lagi.

Ada dua tipe VR headset yang kini sedang dikembangkan. Ada VR headset untuk dengan smartphone dan tipe lain melekat pada console. Untuk tipe pertama, contohnya adalah Samsung Gear VR, Zeiss VR One,  dan Google Cardboard yang melekatkan smartphone ke headset-nya. 

Sedang tipe VR headset yang lain adalah tipe console. Tipe ini biasanya lebih besar dan kadang memerlukan console game terpisah. Contohnya adalah Microsoft Hololens, HTC Vive, Oculus Rift, dan Sony Playstation VR. 

Kedua tipe VR headset saat ini banyak dikembangkan untuk fungsi gaming. Namun  tipe kedua, banyak yang mengembangkannya menjadi sesuatu yang lebih banyak fungsinya daripada sekadar untuk gaming.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline