Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Hari Gini Nyontek Pas Ujian? Ga Jaman Mas Bro...

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi: nyunyu.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="(ilustrasi: nyunyu.com)"][/caption] Ujian Akhir Semester (UAS) pun tiba. Semua isi kepala mahasiswa adalah materi kuliah. Menyisir satu persatu materi dan catatan yang pernah dipelajari dari awal semester. Mencoba dengan sekuat keinginan untuk dapat menjawab semua pertanyaan ujian nanti. Sembari berdoa dan berharap cemas, semua materi yang dipelajari (setidaknya) malam tadi keluar saat ujian. Ada pun mahasiswa yang sibuk mengkopi sampai ukuran terkecil kopian slide presentasi sang dosen dulu. Atau menulis dengan sangat teliti dan kecil, dalam note kecil untuk contekan nanti. Setidaknya catatan ini cukup kecil untuk masuk kantong. Atau ada juga mahasiswa yang cuek bebek untuk belajar, dan berencana mencontek ke teman saat ujian nanti. Dan yang diharapkan mahasiswa seperti ini, bukanlah ujian yang sulit. Tetapi berdoa semoga pengwasnya tidak galak dan ketat. Mencontek? Bukanlah jalan keluar. Mencontek adalah bentuk keputusasaan. Beberapa hal berikut kiranya bisa diingat mahasiswa menjelang ujian. Pertama, kalau tidak bisa menggarap ujian, keluar saja dari ruang ujian. Tidak usah susah-susah mencontek. Tidak perlu lagi tengok kanan-kiri mencari jawaban ke teman. Tidak perlu lagi menyusahkan diri menulis catatan kecil untuk dikantongi. Tidak bisa mengerjakan ujian. Keluar saja dari ruang ujian. Walau terdengar seperti keputusaan, ini adalah tips yang baik. Lho kok baik? Dengan keluarnya mahasiswa dari ruang ujian, sesungguhnya ia sudah jujur pada diri sendiri. Menerima seutuhnya kekurangan diri terhadap materi yang sulit. Ia sudah berjiwa besar mengakui kekurangannya. Apalagi ia tidak mau repot-repot mencontek. Dan akan lebih baik, jika ada kesempatan remidi atau tahun depan, bisa lebih baik mengerjakan ujian materi tersebut. Kedua, mencontek itu tidak sama sekali kreatif. Mahasiswa adalah pelajar kreatif. Jikalau tidak bisa mengerjakan materi ujiannya, maka karanglah sebisanya. Semakin kreatif, maka semakin bertele-tele jawaban yang ditulis. Walau tidak nyambung sama sekali dengan pertanyaan. At least you have tried. Haram hukumnya mahasiswa kreatif mencontek. Semakin rumit pertanyaan, maka menjadi tantangannya untuk bisa lebih kreatif menjawab. Luwes dan tentatif dalam menjawab pertanyaan kiranya menjadi pegangan. Isilah dengan opini daripada harus menjabarkan teori. Setidaknya logika manusia sehat akan bisa serupa satu sama lain. Berilah contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya dosen pun senang melihat jawaban yang nyrempet-nyrempet. Ketiga, sejatinya nilai ujian bagus itu adalah beban. Sadarlah, nilai bagus ujian sejatinya juga beban buat mahasiswa. Nilai bagus adalah papan reklame diri yang bertuliskan "Ini lho saya nilainya bagus, saya itu bisa dan berkompeten!" Nilai bagus ini lalu ditranskripsi ke nilai makul di transkrip ijazah menjadi A. Kemudian orang lain menganggap ia adalah kompeten menyoal subjek bernilai A tadi. Tapi zoonnkk pada kenyataannya. Saat ditanya ia mlempem. Bukankah ini akan mencoreng citra (self-image) mahasiswa dengan nilai bagus ini? Jadi nilai bagus pun sejatinya beban. Maka, pantaskanlah diri untuk mendapat nilai baik. Jika sudah belajar dengan baik dan optimal, nilai bagus adalah side-effect saja. Ilmunyalah yang esensial. Konsep yang akan tetap nyantol selamanya di kepala. Jangan memaksa memantaskan dengan jalan putus asa, mencontek. Dan, pada akhirnya mencontek sejatinya adalah bukan sikap ksatria. Mencontek mencerminkan pribadi yang kerdil kreatifitasnya. Dan secara esensi, nilai baik adalah beban bagi pemabawanya. Ia adalah pedang bermata dua. Sudah pantaskah ia membawa nilai A di transkrip ijazahnya? Sukses ujian semesternya buat semua mahasiswa. Salam, Solo, 13 Januari 2013 09:17 am




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline