Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Mas, Beli Pulsa 5 Ribu Aja

Diperbarui: 26 Mei 2019   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi: funfrd.com)

Bagi banyak pelanggan pulsa prabayar, tentunya isi pulsa menjadi denyut hiup dari koneksi handphone. Saat pulsa nol atau nihil, handphone tak lain seperti kalkulator, pengingat waktu atau bahkan senter semata. 

Namun dengan datangnya era smartphone, pulsa menjadi kebutuhan nomor dua. Saat aplikasi sosmed yang terinstall di samrtphone sudah terpaket dengan kuota atau time-based, pulsa bukan lagi masalah. Instant messaging speerti Whatsapp, FB Messanger, dll pun menjadi sarana komunikasi yang cepat dan dapat diandalkan. 

SMS dengan menggunakan pulsa, nanti dulu deh. Belum lagi, jika smartphone selama 24/7 terkoneksi dengan WiFi, smartphone tak pernah semenit jauh dari genggaman tangan. 

Kecuali ketika padam listrik atau batas kuota atau waktu jaringan LAN WiFi habis, SMS dengan menghabiskan pulsa bukan menjadi pilihan. Karena telepon saja sudah bisa menggunakan koneksi internet, seperti WeChat, Line, WA bahkan BBM. 

Pulsa tidak lagi menjadi jantung hidup dalam sebuah smartphone. Atau malah, lupa isi pulsa berbulan-bulan karena hidup dilingkupi sinyal WiFi, SMS dan menelepon pakai pulsa ga banget deh.

Pulsa, Tetaplah Denyut Hidup Koneksi Smartphone 

Namun, sadarkah kita kalau pulsa tetaplah menjadi jantung hidup bahkan pada smartphone kita. Secanggih dan se-update apapun smartphone kita pulsa akan tetap menjadi penting. Jika bisa diandaikan, WiFi bersimbiosis mutualisme dengan smartphone, pulsa bersimbiosis mutual dengan penggunanya. 

Dengan kata lain, paket data atau WiFi menguntungkan smartphone. Sedang pulsa akan sangat membantu si pengguna, atau kita. Karena pulsa akan sangat membantu kita pada saat-saat genting berikut. 

Pertama, waspadai daerah dengan sinyal gaje alias ga jelas

Jika kita adalah warga urban atau perkotaan, sinyal provider tidak mungkin turun menjadi G atau GPRS sebagai sinyal terparah. Mentok-mentoknya, sinyal E atau EDGE saat traffic data padat waktu sore atau pagi hari. 

Namun, bagi yang belum pernah atau baru pertama kali berada di daerah dengan sinya G, maka smartphone kita akan berduka cita. Membuka sosmed seperti Twitter saja akan memakan waktu lama. Aplikasi seringan WhatsApp pun akan sulit meng-update chat jika sinyal naik turun, atau malah tidak ada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline