Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Media, Klenik dan Kesan yang Timbul

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto: timlo.net)

Jujur ketika membaca berita berikut, antara percaya-ga-percaya (juga konyol). Dan juga heran dan seperti menertawakan cuplikan foto dalam berita yang saya petik dari website berita lokal. Bahwasanya, dikabarkan seorang siswa kelas 6 SD bernama Tri Wulandari berhasil menangkap empat (buah apa ekor ya?) tuyul. Tuyul yang ditangkap ini tingginya sekitar setengah meter. Dan keempat tuyul tersebut kini sudah 'diamankan' dalam empat buah botol plastik. Dan keempat botol tersebut kini pula 'diamankan' oleh polisi. Waw! Informasi yang dihimpun Timlo.net, makhluk yang diduga tuyul tersebut pertama kalai ditangkap Tri Wulandari (13) pada Senin malam. Pada saat kejadian, ia sedang berada dirumah seorang diri. Sekitar pukul 21.00 WIB, bocah yang masih duduk di Kelas 6 SD itu bermaksud pergi ke kamar mandi. Pada saat itu, ia merasakan sekelebat bayangan mirip sosok dua anak kecil yang berlarian tanpa pakaian di dapur rumahnya. Yang saya tangkap itu tuyul, wujudnya seperti anak-anak yang tingginya sekitar setengah meter dan kepalanya gundul," ujar Tri saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/3) siang. (berita: timlo.net) [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="(foto: timlo.net)"][/caption] Betapa Lucunya Berita Klenik Di Media Dan Kesan Yang Timbul Beginilah media berita dimana sehari-hari menawarkan berita yang heboh dan hot. Dan salah satunya adalah berita yang saya kira cukup 'genit' dan menggelitik. Genit karena portal media berita lokal (seperti timlo.net) mengetengahkan berita yang dianggap kaum urban tidak rasional. Mungkin juga saya. Berita penangkapan tuyul oleh siswa kelas 6 SD yang mungkin bagi sebagian akan mengeryitkan dahi ketika dibaca. Kemudian juga, bisa tertawa senyum-senyum sendiri. Kentalnya kultur masyarakat Jawa (mungkin juga Indonesia) terhadap dunia klenik memang tidak bisa dinafikan. Penemuan barang bertuah atau penangakapan tuyul seperti ini menjad menarik. Lihat saja, di televisi pun, saat KPI sudah berusaha mencegah. Tayangan berbau mistis dan menyerempet dunia gaib (sekarang kerennya alam astral) mulai menjamur. Dan seperti jamur, sulit hilang. Ketika musimnya, mereka akan timbul dan berkembang kembali. Lucunya lagi, kadang masyarakat kita percaya saja. Sehingga kadang memaksa kaum urban (juga kaum intelek) bilang percaya-ga-percaya. Yan artinya secara lembut, mereka tidak ingin menciptakan perpecahan atau salah faham. Tidak ada yang patut diperdebatkan tentang keyakinan terhadap klenik. Toh, bapak moyang mereka juga dahulu percaya klenik. Yah, kira-kira seperti itulah axioma dalam masyarakat. Dari berita ini, yang membuat saya pun mengeryitkan dahi lalu tersenyum simpul adalah foto pak Polisi seperti 'mengamankan' empat tuyul yang berada dalam botol. Sepertinya, pak Polisi tersebut sudah bosan mengamankan maling atau penjahat. Sehingga, tuyul pun juga diamankan. Alih-alih pula, pengamanan empat tuyul tersebut agar mereka tidak dikeroyok warga. Karena mungkin jengkel dengan aksi pencurian para tuyul tadi. Dan dengan detail, sang anak kelas 6 SD tadi menangkap tuyul setinggi setengah meter. Untuk kemudian dikurung ke dalam botol yang tidak lebih 30 cm tingginya. Bagi sebagian yang percaya klenik. Sungguh hebat anak kelas 6 SD ini menangkap tuyul. Ustadz Guntur Bumi waktu jadi Pemburu Hantu saja sampai jempalitan, salto dan megap-megap menangkap mahluk gaib. Bocah kelas 6 SD ini malah menangkap tuyul seperti menangkap capung di kebon belakang sekolah. Mungkinkah ia anak ajaib? By and by. Berita seperti ini kembali menjadi sebuah refleksi sosial buat kita. Betapa kentalnya keyakinan akan klenik dalam masyarakat tidak akan hilang. Dan bagi sebagian orang yang tidak percaya. Lebih baik terima istilah percaya-ga-percaya daripada berkoar menasbihkan ini adalah pekerjaan setan dan diluar syar'i. Lalu malah di-alienasi warga masyarakat. Dan betapa menariknya media lokal yang memetik berita seperti ini. Dan portal berita media lokal seperti ini ya sejatinya harus bisa membaur dengan berita yang ringan seperti ini. Terutama menarik pembaca. Seperti saya. Salam, Solo 18 Maret 2014 03:21 pm




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline