Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

John's Phone, Handphone Buat yang Anti Mainstream

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto: engadget.com)

Sudah bosan dengan smartphone Anda? Banyak fitur dan layanan smartphone yang tidak maksimal digunakan. Anda faham sendiri layanan provider telekomunikasi di Indonesia yang lelet. Mendapat sinyal baik bagaikan bernafas terengah-engah. Kadang bagus, kadang pula jelek. Lebih lagi update vendor serupa Apple, Samsung atau Nokia membuat smartphone lebih cepat usang. Beberapa bulan dipakai, sudah ada yang lebih canggih. Belum bosan dipakai, sudah pengin ganti smartphone yang teranyar. Antara gengsi dan cinta gadget, perkembangan smartphone cepat dan sulit diikuti. Bosan dan jenuh tentunya. John's phone jawaban untuk Anda. [caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="(foto: engadget.com)"][/caption] Sebuah tim kreatif dari vendor John Doe yang berlokasi di Amsterdam Belanda, menelurkan gagasan anti-mainstream untuk handphone. Mereka membuat John's phone. Sebuah handphone yang memang sangat basic, alias sederhana. Bahkan John's phone diklaim sebagai handphone paling sederhana di dunia. Saat smartphone dijejali semua macam fitur yang ciamik. John's phone hanyalah sebuah handphone GSM quad-band dengan sebuah pulpen dan notepad. Sebuah fitur yang betul-betul anti-mainstream. Bahkan jika dilihat sekilas, John's phone mirip dengan remote LCD projektor. Lihat saja penampakannya dibawah. [caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="(foto: engadget.com)"]

(foto: engadget.com)

[/caption] Di bagian atas John's phone ada sebuah layar kecil. Layar berwarna putih ini bertuliskan font hitam. Fungsinya sebagai tanda indikator jika handphone sudah ter-charge penuh, dan mengetahui call-log terakhir. Handphone dengan ukuran 4,1 x 2,4 x 0,8 inchi ini hanya memiliki berat 3,35 lbs atau 94,9 gram saja. Wow! Atau kalau masih bingung, ukurannya persis satu pak kartu remi. Eiittts, biarpun kecil dan sederhana, untuk harga John's phone ini cukup mahal. Harga yang dibandrol sekitar 80 Euro atau US$ 109,9. Jika dirupiahkan sekitar Rp. 1,4 juta sebelum pajak. Harga ini untuk yang model sweet (merah muda), business (hitam), tree (coklat), snow (putih) dan grass (hijau). Sedangkan ada model limited editionJohn's phone, yaitu bar (emas) dengan kisaran harga 100 Euro. (review: engadget.com) [caption id="" align="aligncenter" width="416" caption="(foto: johnsphone.com)"]

(foto: johnsphone.com)

[/caption] Walau tidak ada address book atau fitur contact list pada John's phone. Beberapa tombol dapat dijadikan speed dial untuk beberapa nomor telepon penting. Sehingga, sejatinya handphone ini diperuntukkan orang-orang tua yang tidak mau repot urusan menelepon. Dengan fitur basic atau sederhana sebuah handphone ini, John's phone menyajikan semuanya. Kemudahan dan kepraktisan, walau layar putih di bagian atas cukup menarik untuk sebuah handphone basic. Atau malah, John's phone ini diciptakan untuk mereka yang anti-mainstream. Sebuah ide mendobrak kejenuhan akan demam smartphone yang terus mewabah. Kecanggihan teknologi dan cepatnya adaptasi handphone pada smartphone, malah menjadikan fungsi handphone disisihkan. Sejatinya, handphone adalah alat komunikasi nirkabel. Namun hadnphone kini menjelma menjadi ukuran prestis, dan ukuran ketidak-gaptek-an. John's phone mencoba mengembalikan kembali makna sebuah handphone. Dimana suara yang didengar di ujung telepon dapat dibayangkan rupa dan mesranya. Kembali ke masa dimana suara dan imajinasi bertelepon masih sanga bermakna. Jadi, maukah Anda menjadi anti-mainstream dengan John's phone? Salam, Solo 03 Juli 2014 10:52 pm



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline