Semifinal Liga Champions antara dua klub tajir, Manchester City vs PSG berakhir sudah. Kemenangan yang wajar untuk tim asuhan Pep Guardiola ini dengan agregat 4-1. Pep berhasil membawa City lepas dari kutukan quarter final dan kini mencetak rekor baru, pertama kalinya City berlaga di Final Liga Champions.
Kehadiran pemain baru, "si Tembok" Ruben Dias, sangat berpengaruh terhadap performa pertahanan City sehingga menjadi Man of the Match pada laga tersebut. Namun, ada hal menarik lainnya pada pertandingan itu yang membuat saya (atau kita) takjub melihatnya. Bukan salju di bulan Mei yang menyelimuti Etihad Stadium melainkan proses gol pertama yang dicetak oleh Riyad Mahrez.
Dalam proses gol tersebut, terlihat bagaimana Ederson Moraes yang notabene adalah kiper memberikan umpan ciamik kepada Zinchenko dan berujung pada konversi gol oleh Mahrez.
Umpan ciamik Ederson bukan sebuah kebetulan atau keberuntungan, tapi merupakan sebuah keahlian tendangan
Kemampuan tendangan Ederson ini terlihat bukan dari ini saja dan bukan baru dimilikinya semenjak di Manchester City. Tendangan sakti ini ternyata sudah dimilikinya sejak kecil saat membela akademi Benfica.
Dalam video di bawah ini terlihat bagaimana Ederson kecil mampu mencetak gol dari kotak pinaltinya sendiri.
Tendangan Sakti Ederson Diakui Dunia
Keahlian tendangan sakti Ederson sudah diakui dunia lewat Guinness World Record. Dua tahun lalu, pada percobaan yang ketiga, Ederson mencetak rekor tendangan drop kick terpanjang atau terjauh dalam sejarah sepak bola (75,35 meter) mengalahkan rekor sebelumnya (75 meter).
Tidak hanya itu, keahlian Ederson juga diakui dalam dunia game, FIFA 21 dan Football Manager 21 (FM).
Keliatan kan kemampuan apa yang paling menonjol? Betul, Kicking.