PENDAHULUAN
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom). Virus tersebut menyerang sistem imun tubuh.
Lebih tepatnya, HIV menyerang sel darah putih atau leukosit, yaitu pemroduksi antibodi, sehingga menurunkan sistem imun tubuh. Akibatnya, orang yang terinfeksi oleh virus ini akan lebih mudah terserang penyakit berbahaya lainnya.
HIV awalnya berasal dari hewan simpanse yang berada di Afrika pada akhir tahun 1800-an. Pada saat itu, manusia yang memburu simpanse dan memakan dagingnya, tertular virus ini dari darah simpanse yang telah terinfeksi HIV.
Menurut WHO, estimasi jumlah orang yang terkena virus HIV pada akhir tahun 2021 adalah sebanyak 38,4 miliar. WHO juga menyatakan bahwa di tahun 2021, sekitar 650.000 orang meninggal akibat virus ini.
PENYEBAB
Infeksi virus HIV dapat disebabkan oleh beberapa cara.
- Melalui jarum suntik. Jarum suntik yang digunakan dengan tidak higienis dapat menjadi penyebab penularan HIV. Jika penggunaan satu jarum suntik secara berganti-gantian, misalkan dari orang yang telah terinfeksi HIV, kemudian digunakan kembali oleh orang yang tidak terinfeksi virus HIV, orang yang belum terinfeksi bisa jadi ikut terinfeksi karena telah tertular oleh orang pertama melalui perantara jarum suntik. Maka dari itu, jarum suntik seharusnya hanya dipakai satu kali saja, tidak boleh berulang-ulang.
- Transfusi Darah. Virus HIV dapat berpindah dari satu orang ke yang lainnya melalui darah. Ketika seseorang yang telah terinfeksi oleh virus ini mendonorkan darahnya kepada orang lain yang tidak terinfeksi, sama saja dengan orang tersebut menularkan virus HIV-nya melalui darahnya yang telah terinfeksi. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada pihak-pihak yang terkait untuk mencegah penularan virus atau penyakit.
- ASI. Seorang Ibu menyusui yang terinfeksi virus ini, dapat menularkannya kepada bayinya melalui ASI. Sehingga, bayinya dapat berisiko terjerat penyakit AIDS.
- Seks bebas. Selain melalui darah dan ASI, virus ini ternyata juga dapat ditularkan melalui air mani dan cairan vagina. Jika seseorang terus berganti-ganti pasangan tanpa mengetahui latar belakang pasangan seksnya dan tidak melakukan pengecekan kesehatan sebelum berhubungan, besar kemungkinan virus ini dapat menular melalui cairan yang mereka hasilkan. Sehingga penting sekali untuk menjaga kesehatan kita supaya tidak akan menularkannya kepada orang lain. Untuk mencegah penularan melalui cara ini juga bisa dengan menggunakan pengaman.
GEJALA