Lihat ke Halaman Asli

Strickland Kecolongan? Siapakah yang Seharusnya Menjadi Juara Kelas Menengah UFC 297?

Diperbarui: 30 Januari 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

twitter.com/UFC_AUSNZ/

Pada 21 Januari 2024, Dricus Du Plessis mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai juara kelas menengah baru di UFC, menjadi juara dunia pertama dari Afrika Selatan. Ia berhasil mengalahkan Sean Strickland dengan keputusan akhir juri. 

Dengan strategi permainan yang taktis, berhasil mengendalikan pertarungan di beberapa momen krusial. Keunggulan teknisnya dan kecerdikan dalam menghindari serangan lawan mungkin menjadi faktor yang memengaruhi pandangan juri. Performa Du Plessis sangat memukau dan membuat takjub penonton dengan spinning back fist, long hook, dan takedown yang tidak terduga.

Meskipun demikian, pertandingan itu segera menjadi sorotan kontroversial di mata netizen. Hal ini dikarenakan Strickland mempunyai significant strikes jauh lebih banyak dibanding Du Plessis (173-137), terlebih di ronde 5 Strickland membuat Du Plessis kewalahan dengan selisih 18 poin significant strikes

Netizen berpendapat bahwa Strickland lah yang seharusnya menang dan Du Plessis hanya menang karena memiliki poin takedown (6) dan control time (2:08) lebih banyak. 

ufcstats.com

Reaksi netizen melalui media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari pertandingan ini. Sebagian besar berpendapat bahwa Strickland seharusnya keluar sebagai pemenang, namun ada pula yang mendukung keputusan juri berdasarkan strategi dan kontrol pertandingan yang ditunjukkan oleh Du Plessis. 

Lantas, siapakah yang seharusnya memenangkan pertandingan? Strickland penyerang yang mematikan atau Du Plessis yang ahli strategi dan dapat mengontrol pertandingan dengan jitu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline