[caption id="attachment_347579" align="aligncenter" width="300" caption="Jokowi - Mark Zuckerberg"][/caption]
Hari ini pasar Tanah Abang dikejutkan dengan kedatangan dua orang istimewa, beserta rombongan. Yang satu wajahnya ndeso-ndesoan, satunya lagi bule-bulean. Yang satu dikawal paspampres, satunya lagi dikawal bodyguard. Sontak saja, para pedagang dan pengunjung pasar itu histeris - berlomba-lomba untuk sekedar jabat tangan, selfie atau hanya untuk melihat wajah ganteng ke-2 orang itu. Mereka berdua itu tak lain dan tak bukan adalah Joko Widodo, Presiden terpilih Republik Indonesia yang akan dilantik 20 Oktober 2014 mendatang, dan Mark Zuckerberg, Presiden Republik Facebook.. eh salah, Pendiri Facebook maksudnya :D
Pertemuan antara keduanya menjadi headline news di hampir semua media nasional hari ini. Bahkan sempat menjadi tranding topik dunia di sosial media twitter.
Kedatangan Zuck (begitu Mark Zuckerberg biasa dipanggil) ke Indonesia, bukan tanpa alasan. Ada misi yang dia bawakan ke negara ini - yakni memperkenalkan inisiatif global tentang Internet.org, yang bertujuan untuk mengurangi hambatan warga dalam mengakses internet. Dan saya berani bertaruh, kedatangannya untuk bertemu Jokowi yang notabene adalah Presiden terpilih, pasti akan membuat sewot para pemikir konservatif di negara ini. Kerjasama dengan pihak asing menjadi perdebatan yang sengit bagi mereka. Ada kekhawatiran bahwa melepaskan diri ke dalam kapitalisme barat akan menciptakan sebuah tatanan dunia yang barbar, dimana yang kuat akan terus memangsa yang lemah.
Zuck memang menawarkan kerjasama dengan Jokowi. Dia akan memperluas akses internet kepada 240 juta warga Indonesia. Sehingga, penggunaannya bisa menjadi sarana komunikasi bagi masyarakat Indonesia. Berita baik bagi para netter, facebooker, chatter, catalyst, stalker dan commentator seperti kita ini, bukan?
Mereka juga berbicara bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis knowledge (knowledge based economy/digital economy) dengan memaksimalkan pemanfaatan internet dan teknologi pada start up business dan melakukan sinergi program inisiatif global yang digagas Facebook yaitu Internet.org dengan program e-blusukan yang diinisiasi oleh Presiden terpilih.
Ini bagus bagi bangsa yang masih berkembang, seperti Indonesia. Aku sendiri meyakini bahwa kerjasama ini akan fine-fine saja. Jokowi yang sosialis itu tahu benar apa yang harus dilakukan. Jadi jangan terlalu khawatir dengan akan bangkitnya neo-liberalisme yang gila-gilaan di negara ini.
Jangan kita lupa bahwa peranan teknologi informasi dan komunikasi bagi perkembangan perekonomian dunia sangat signifikan. Maka dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara ini, kita butuh teknologi informasi itu. Kita butuh internet. Kita butuh komunikasi timbal balik.
Dengan kehadiran Zuck dan Internet.org di Indonesia, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan, kita akan melihat Indonesia baru yang berlenggak-lenggok di atas "catwalk" globalisasi dunia. Indonesia siap tinggal landas menuju mimpi yang selama ini kita bicarakan. Mimpi tentang Indonesia yang lebih baik! Semoga saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H