Lihat ke Halaman Asli

Pelukanmu Sangat Berarti (Sudahkah Kamu Memeluk Pasanganmu Hari ini)

Diperbarui: 20 April 2019   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Sudah tiga hari ini kondisi badan saya kurang baik, entah karena faktor cuaca atau karena terlalu lelah setelah mudik singkat. Ketika kondisi sedang kurang baik berpengaruh pada emosional saya yang tiba-tiba menjadi melow dan emosional.

Meskipun kondisi sedang tidak oke, saya tetap berusaha menjalankan kewajiban saya sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari beres-beres rumah, masak, mandiin anak-anak, sampai nyuci saya tetap lakukan (Itulah kekuatan super emak-emak).

Hari ini alhamdulillah anak-anak tidak terlalu rewel dan bisa di ajak bekerja sama sehingga saya bisa menjalani semuanya dengan rasa bahagia.

Saat sore hari ketika semua pekerjaan beres dan saya sedang duduk santai di teras rumah sambil menikmati secangkir teh hangat dan sambil mengawasi anak-anak bermain sepeda.

Beberapa lama kemudian tiba-tiba suami saya memanggil dari dalam rumah dan meminta saya untuk membelikan martabak keju coklat di depan komplek.

Dengan sedikit menggerutu dalam hati dan muka bete saya langsung ambil kunci motor, ketika saya mau berangkat kedua anak saya menangis meminta ikut. Bukan sampai disitu saja kedua anak saya berantem ingin duduk di depan semua.

Ketika melihat ke arah suami saya ternyata dia malah asik otak-atik HP nya tanpa peduli dengan sekitar. Melihat itu saya makin emosi dan semakin kesal sampai tidak terasa saya memarahi kedua anak saya yang tidak mau berhenti bertengkar. Mendengar saya marah akhirnya anaka pertama saya mau mengalah untuk dibonceng di belakang.

Tidak lama saya kembali kerumah dan masih dengan emosi dan kesal ke suami saya. Tanpa basa-basi martabaknya saya langsung letakan di meja depan suami saya duduk. Pada saat meletakan martabak saya sambil ngomong "dasar gak peka banget".

Mungkin suami saya mendengar omongan saya dan sepertinya dia baru menyadari kalau saya marah. Kemudian dia bangun dan mengikuti saya yang sedang berjalan ke dapur.

Sesampainya di dapurnya dia menepuk punggung saya dan refleks saya langsung berbalik arah. Ketika berbalik tiba-tiba suami saya langsung memeluk saya dan membisikan kata "bunda seksi kalau lagi marah". Saat berada dipelukan suami saya tiba-tiba emosi saya langsung reda dan mood saya pun kembali bagus.

Berdasarkan pengalaman saya hari ini tiba-tiba terbersit dalam fikiran saya bahwa pentingnya sebuah pelukan untuk yang tersayang (tentunya untuk yang muhrim saja).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline