Lihat ke Halaman Asli

Cinta pada Alam: Refleksi Nilai Pancasila Melalui Keindahan Gunung

Diperbarui: 23 Desember 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Keindahan Gunung Kerenceng 2024) Sumber: Dokumen Pribadi. 

Dosen Pengampu: Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M. Pd. M.H, M. Irfan Adriansyah, S. Pd.

Gunung adalah salah satu keajaiban ciptaan Tuhan yang tak henti-hentinya menginspirasi rasa kagum, rasa syukur, dan introspeksi mendalam. Dari puncaknya yang menjulang tinggi, kita dapat menyaksikan hamparan ciptaan Tuhan yang mempesona, seperti pepohonan hijau yang berjajar rapi, lautan awan yang bergerak, serta suara angin dan kicauan burung yang membawa kedamaian. Gunung menawarkan pelajaran yang berharga tentang kebesaran Tuhan dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Mendaki gunung bukan hanya sebuah perjalanan fisik untuk mencapai puncak karena dalam setiap langkah yang kita ambil, kita diajak untuk lebih memahami diri sendiri, mempererat hubungan dengan sesama, dan menghargai alam sebagai anugerah yang tidak ternilai. Gunung juga menjadi saksi bisu perjuangan dan kerja sama yang muncul di antara para pendaki yang menjadikan perjalanan ini penuh makna.

Nilai Pancasila dalam Cinta pada Alam

Cinta pada gunung dan alam sekitarnya bukan sekadar ungkapan rasa kagum semata, tetapi juga merupakan bentuk penghayatan dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila. Setiap sila dalam Pancasila memiliki relevansi yang mendalam terhadap upaya menjaga dan mencintai alam, terutama gunung. Berikut adalah bagaimana setiap sila dalam Pancasila mencerminkan cinta pada alam:

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Gunung dan keindahan alam sekitarnya adalah wujud kebesaran Tuhan yang Maha Kuasa. Ketika kita berada di tengah alam, rasa syukur yang mendalam sering muncul, mengingatkan kita akan besarnya ciptaan Tuhan. Kesadaran ini memotivasi kita untuk menjaga dan melestarikan gunung sebagai amanah dari Sang Pencipta. Alam adalah sesuatu yang harus dihormati dan dirawat dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sikap manusia terhadap alam mencerminkan kualitas kemanusiaannya. Melestarikan gunung adalah bentuk keadilan terhadap generasi mendatang, agar mereka juga dapat menikmati keindahan dan manfaat yang sama seperti yang kita nikmati saat ini. Merusak gunung, seperti membuang sampah sembarangan atau melakukan penebangan liar, adalah tindakan tidak beradab yang merugikan banyak pihak.

3. Persatuan Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline