Gerakan Untuk Lancar Literasi (Gulali) adalah program yang dibuat oleh mahasiswa Kampus Mengajar di SD Negeri 1 Paras sebagai upaya untuk membangun Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Program ini merupakan pengembangan dari kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran. Menurut Kemendikbud (dalam Binasdevi, 2019: 33), Gerakan Literasi Sekolah (GLS) terdiri dari 3 tahap, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Tahap pembiasaan dilakukan sebagai upaya membangun minat baca yang dilakukan melalui kegiatan membaca 15 menit.
Menurut Faizah (2016: 5) juga menjelaskan ada 3 tahap dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD, yaitu tahap pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Kegiatan tahap pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca siswa terhadap bacaan dan meningkatkan kegiatan membaca. Kegiatan pada tahap pembiasaan ini berupa kegiatan membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Dalam buku panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tingkat SD disampaikan pula bahwa kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran adalah suatu tahapan dalam gerakan literasi dengan tujuan untuk pembiasaan.
Oleh karena itu, penting dilakukan kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran dimulai sebagai upaya pembiasaan bagi siswa di SD Negeri 1 Paras yang didasari oleh kebutuhan pelatihan pembiasaan bagi siswa yang masih belum lancar membaca dan rendahnya tingkat literasi di sekolah ini.
Pelaksanaan dari program Gerakan Untuk Lancar Literasi (Gulali) adalah setiap hari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Langkah-langkah melaksanakan program Gerakan Untuk Lancar Literasi (Gulali) adalah sebagai berikut:
- Pada pukul 07.00 setelah bel sekolah berbunyi guru mengkondisikan siswa agar masuk ke kelasnya masing-masing untuk melakukan Gerakan Untuk Lancar Literasi (Gulali).
- Siswa dipersilahkan untuk mengambil buku bacaan dan buku catatan lietrasi pada pojok baca masing-masing kelas.
- Siswa dan guru melakukan kegiatan membaca selama 10 menit.
- Siswa mencatatkan hasil kegiatan literasi pada buku catatan literasi masing-masing.
- Guru meminta salah satu siswa untuk berbagi cerita dan pesan moral dari buku yang telah dibacanya di depan kelas.
- Guru memberikan apresiasi kepada siswa.
- Siswa mengambilkan buku bacaan dan buku catatan literasi pada pojok baca kelas secara bergantianSelain itu, dalam Gerakan Untuk Lancar Literasi (Gulali) buku catatan literasi akan dikumpulkan ke wali kelas untuk dilakukan pengecekan literasi yang telah dilakukan siswa dan diadakan pembuatan poster literasi kelas setiap akhir semester.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H