Lihat ke Halaman Asli

Gina Relimba

Mahasiswa K3 FKM UI 2020

Post Covid Syndrome, Apakah Kamu Menyadari Gejalanya?

Diperbarui: 22 Desember 2022   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagian besar pasien yang terinfeksi COVID-19 merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu setelah gejala pertama mereka dan pulih sepenuhnya dalam 12 minggu. Bagi sebagian pasien, gejala bisa bertahan lebih lama bahkan timbul gejala baru. Kondisi tersebut disebut dengan post-COVID Syndrome.  Berdasarkan Jurnal Keperawatan diketahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terkait post-COVID syndrome masih kurang yang di mana sekitar 66% orang tidak tahu apa itu post-COVID syndrome.

Kondisi post-COVID syndrome dapat dialami oleh siapa saja. Sebagian besar pasien dengan kondisi post-COVID syndrome mengalami gejala beberapa hari setelah pertama kali mengetahui bahwa mereka mengidap COVID-19, beberapa pasien lain yang tidak bergejala juga dapat mengalami kondisi tersebut. Mengutip dari Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia pada pasien pasca-COVID di  Kelurahan Jatisampurna Kota Bekasi pada Bulan Juli 2021 menyatakan bahwa gejala post-COVID syndrome yang paling banyak dialami oleh pasien pasca-COVID di kelurahan tersebut yaitu kelelahan dengan persentase sebesar 64%. 

Saat ini masih belum ada tes untuk mendiagnosis kondisi post-COVID syndrome. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa saja gejala yang ditimbulkan pasca gejala utama COVID-19 agar dapat menyikapinya, mengendalikan serta melakukan pengobatan yang tepat untuk mengurangi gejala post-COVID syndrome

The Center for Disease Control (CDC) menyatakan "kondisi post-Covid syndrome" menggambarkan masalah kesehatan yang bertahan lebih dari empat minggu setelah terinfeksi COVID-19. Ini termasuk:

  1. Long COVID dengan gejala klinis; kelelahan, dispnea, sulit berkonsentrasi, disfungsi otonom, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau rasa, batuk, depresi, demam ringan, jantung berdebar, pusing, nyeri otot, dan nyeri sendi .

  2. Efek multiorgan COVID-19 termasuk manifestasi klinis yang berkaitan dengan sistem organ kardiovaskular, paru, ginjal, dan neuropsikiatri

  3. Efek pengobatan COVID-19 atau rawat inap jangka panjang yang hampir sama dengan infeksi parah lainnya. Termasuk post-intensive care syndrome (PICS),  yang mengakibatkan kelemahan ekstrem dan gangguan stress pascatrauma

Untuk mengurangi efek dari gejala post-COVID syndrome, cara yang dapat dilakukan oleh pasien pasca-COVID yaitu dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti olahraga secara rutin, mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, istirahat yang cukup, mengurangi penggunaan alkohol dan berhenti merokok. Jika pasien  pasca-COVID mengalami gejala  post-COVID syndrome, maka disarankan untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas agar mendapat penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan.

Oleh : Gina Relimba & Minerva Nurwahyu Al Imani




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline