Lihat ke Halaman Asli

Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Diperbarui: 10 Maret 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak perusahaan yang masih menyepelekan prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Walau sebenarnya, posisi badan (ergonomi) dan letak alat bantu kerja di kantor sangat erat hubungannya dengan produktivitas kerja.

Bila mendengar kata Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja biasanya yang langsung terbayang ialah alat lindung diri dalam proyek misalnya helm, sarung tangan, tali pengaman, sepatu safety, atau pakaian tahan api. Tetapi nyatanya, Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bukanlah sekedar hanya masalah keselamatan kerja, walau demikian juga kesehatan kerja.

Prosedur keselamatan kerja sesungguhnya harus diaplikasikan pada semua perusahaan, tanpa ada melihat type industri perusahaan terebut. Perusahaan yang berisiko rendah meskipun harus turut standard Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama office safety atau Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di kantor.

Terjadinya sebuah kecelakaan kerja sudah pasti akan jadi permasalahan yang besar untuk keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. Kerugian yang akan terkena bukan sekedar berbentuk kerugian materi yang cukup besar namun kian lebih itu adalah munculnya korban jiwa yg tidak sedikit. Kehilangan sumber daya manusia adalah kerugian yang sangat besar hal semacam ini karena manusia adalah hanya satu sumber daya yg tidak dapat digantikan oleh tehnologi apa pun.

Kerugian yang segera yang terlihat dari munculnya sebuah kecelakaan kerja adalah biaya penyembuhan dan kompensasi kecelakaan. Sedang biaya tidak segera yg tidak terlihat yaitu rusaknya alat-alat produksi, penghentian alat produksi, pengaturan manajemen keselamatan yang lebih baik, dan hilangnya waktu kerja.

A. Hadapi Kondisi Darurat Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

Pekerja kerapkali melakukan pembiaran lingkungan yg tidak aman terlebih karena sebab pegawai itu merasa telah pakar di bagiannya dan belum pernah alami satu kalipun kecelakaan, walau melakukan unsafe behavior. Ia memiliki pendapat kalau bila sampai kini bekerja dengan langkah tersebut (unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus beralih.

Lingkungan yg tidak aman sering juga dipicu oleh ada pengawas maupun manager yg tidak mempedulikan safety. Beberapa manager itu dengan cara segera maupun tidak segera berikan motivasi beberapa pekerja untuk mengambil jalan pintas, dan meremehkan kalau perilakunya itu beresiko untuk kebutuhan produksi.

1. Usaha Yang Umum Dilakukan untuk Kurangi Lingkungan yang Tidak Aman atau Berbahaya

Lingkungan yg tidak aman dapat diminimalisasi dengan melakukan dengan cara-cara, pada lin yakni :

a) Menyingkirkan bahaya di tempat kerja lewat cara merekayasa aspek bahaya maupun memperkenalkan kontrol fisik. Cara itu dilakukan untuk kurangi potensi terjadinya lingkungan yg tidak aman, namun tidak selamanya sukses karena pegawai memiliki kemampuan untuk berprilaku tidak aman dan menangani pengawasan yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline