Lihat ke Halaman Asli

Ginanjar Hambali

Guru Ekonomi

JNE 33 Tahun; Bahagianya Menerima Kiriman Buku

Diperbarui: 30 Juli 2024   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi canva (diolah pribadi)

Seperti tema Content Competition 2024 yang digelar oleh JNE; Gasss Terus Semangat Kreativitasnya! Menurut saya guru harus terus semangat mengembangkan kreativitas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membaca buku.

Melalui buku, dengan membacanya tentu saja seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Membaca buku, salah satu cara memompa semangat agar tidak kehabisan energi untuk mengajar dan mendidik anak-anak harapan bangsa. Membaca buku juga menjadi bagian dari upaya untuk memberi kebahagian bagi diri sendiri. Sangat mengherankan bila ada guru yang menyatakan tidak suka membaca buku. 

Pada era digital, walaupun perpustakaan daerah, perpustakaan komunitas, juga toko buku lumayan berjarak, dan guru kurang merasa puas membaca koleksi perpustakaan sekolah, sekarang ada perpustakaan daring yang dapat diakses melalui ponsel. Kalau untuk sekedar melampiaskan rasa lapar untuk membaca.

Bila di perpustakaan daring buku tidak ada, terutama buku-buku terbitan terbaru  dan atau buku yang menarik untuk dimiliki, kalau ada rezeki saya biasa membeli buku lewat marketplace, penerbit, dan atau toko daring khusus yang menjual buku dengan sistem layanan pengiriman cepat seperti JNE.

Rasa senang terasa, ketika buku yang dibeli sendiri dan atau hadiah dari seseorang dan atau lembaga saya terima. Apalagi buku yang diterima sesuai harapan, bukan bajakan. Selain membaca buku, menerima kiriman buku melalui jasa layanan andal seperti JNE, ternyata juga menimbulkan rasa bahagia.

Seperti kembali menjadi anak-anak, setelah menerima paket saya selalu tidak sabar untuk membukanya. Ada rasa puas dan lega ketika buku yang kita terima; utuh dan tidak rusak walaupun misalnya pada waktu itu sedang musim hujan. Kurir datang menembus rintik hujan dengan menggunakan mantel.

Ketika merasa penasaran sampai dimana paket kiriman, saya melakukan pelacakan resi. Seringkali saya merasa bertanya-tanya, ketika paket kiriman seperti tersendat tidak bergerak di satu tempat. Tapi, dibandingkan jasa layanan kiriman yang lain JNE saya nilai masih memberikan kecepatan lebih.

Bukan berarti JNE tidak ada kekurangan. Pernah beberapa tahun yang lalu, saya harus mengambil paket kiriman dan diminta untuk datang ke sub agen. Sebab karena kesibukan, saya baru menyempatkan mampir pada minggu dan ternyata kantor libur. Tapi, seingat saya paket kiriman pada umumnya langsung sampai rumah atau sekolah. Saya mencatat sampai sekolah, karena sering juga saya menggunakan alamat tempat mengajar.

Ketika saya menjadi bagian dari manajemen sekolah, saya semakin mengetahui bahwa JNE juga banyak digunakan oleh sekolah. Pengiriman bahan ajar, buku, alat-alat laboratorium, komputer, laptop juga perlengkapan sekolah yang dibeli langsung maupun tidak langsung seperti bantuan pemerintah seringkali menggunakan jasa JNE. Sekolah juga mengirimkan dokumen seperti legalisir ijazah kepada alumni yang ada di luar daerah menggunakan layanan pengiriman JNE.

Sementara, karena sesuatu hal saya mendapatkan layanan pengiriman paket dari perusahaan yang lain, seringkali ada rasa ragu apalagi yang belum dikenal luas sebab masih ada layanan pengiriman yang suka meminta untuk mengambil ke tempat agen, karena kurir tidak sampai ke sekolah dan atau kampung saya.

Sungguh ini menjadi pekerjaan tambahan dan lumayan membuat pusing, karena saya harus bertahan di sekolah sampai sore dan harus mengambil paket kiriman. Masih lumayan kalau harus mengambil ke tempat agen yang tidak terlalu jauh, pernah saya harus mengambil ke Serang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline