Lihat ke Halaman Asli

Antara Puisi dan Hikayat

Diperbarui: 23 Februari 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada hari ini saya tidak mengajar di kelas X Kimia Industri C. Namun bukan berarti tidak masuk kelas, tetapi karena jam pelajarannya digunakan oleh mahasiswa yang melakukan penelitian. Mahasiswa tersebut adalah salah satu alumni di sekolah tempat saya mengajar sekarang. Dia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan mengambil penelitian tentang Menulis Puisi. 

Di awal pembelajaran dia memberikan salindia berisi tentang materi Mendalami Puisi. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok membaca sambil memahami materi yang telah diberikan. 

Setelah memahami materi tersebut, setiap kelompok menyiapkan satu gawai (handphone) untuk dipakai bermain. Gawai dipersiapkan dengan cara masuk melalui tautan permainan (games). Setiap anggota kelompok bergiliran dalam memainkan games. Dalam permainan tersebut siswa menjawab 10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan materi Puisi. Apabila mereka menjawab pertanyaan dengan benar, pastinya akan mendapatkan poin. Begitu sebaliknya apabila menjawab salah, mereka tidak mendapatkan poin apapun. 

Seluruh siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran ini. Terutama ketika mereka berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat dan mendapatkan poin tambahan. 

Di akhir pembelajaran setiap siswa diberikan tugas untuk membuat sebuah puisi dengan tema bebas. Puisi yang telah dibuat wajib dikirimkan ke tautan drive yang sudah disediakan untuk bahan evaluasi. 

Kelas selanjutnya, X Mekatronika A mempelajari tentang Hikayat/Cerita Rakyat. Ternyata sedikit siswa yang mengetahui apa itu Hikayat. Saya menjelaskan sekilas karakteristik Hikayat. Kemudian seluruh siswa diminta untuk menyediakan kertas satu lembar. Mereka menuliskan identitas diri, menentukan tema, tokoh dan awal cerita Hikayat yang diinginkan. 

Setelah semua siswa menuliskan cerita awal, mereka secara estafet memberikan cerita mereka ke teman sebelah (teknis alur estafet sudah dijelaskan terlebih dulu). Siswa melanjutkan cerita temannya, begitu seterusnya hingga guru memberhentikan. Proses melanjutkan cerita dilakukan selama 20 menit. Ketika waktu menunjukkan 5 menit terakhir guru memberhentikan siswa yang sedang menulis. Guru memastikan setiap siswa memegang satu cerita. Siswa wajib mengakhiri dan memberikan judul pada cerita yang dipegangnya. 

Hasil cerita tersebut dibacakan di depan kelas. Siswa dan guru mendiskusikan hasil cerita tersebut dilihat dari karakteristik Hikayat. 

Cimahi, 23 Februari 2023

Gina Dwi Septiani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline