Lihat ke Halaman Asli

Gina Magfirah

Book Reviewer

Review "Gadis Kretek" [NGERACUN]

Diperbarui: 12 April 2021   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mojokstore.com

"If you want to think something over, it is best to do so while smoking."

Judul: Gadis Kretek/Cigarette Girl

Penulis: Ratih Kumala (2012)

Halaman: 284 Hal

Sinopsis

Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang Ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang Ayah.

Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim dan Tegar bertemu dengan buruh bathil (pelinting) tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. 

Lebih dari itu, ketiganya juga mengetahui kisah cinta ayah mereka dengan Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya.

Apakah Lebas, Karim dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?

Gadis Kretek tidak sekadar bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri para tokohnya. Dengan latar Kota M, Kudus, Jakarta, dari periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek akan membawa pembaca berkenalan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia. Kaya akan wangi tembakau. Sarat dengan aroma cinta. 

Ngeracun

[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler]

Disclaimer aku membaca versi inggrisnya bukan versi aslinya, bahasa indonesia. Sebenarnya sayang juga sih, mengingat ini sastra. Aku jadi kurang merasakan esensi kuatnya kalimat-kalimat ketika diterjemahkan dalam bahasa inggris. 

Enggak jelek terjemahnya, cuma jadi kurang kuat rasanya saja. Karakter Jeng Yah atau Dasiyah ini baru muncul di setengah novel, jadi jangan kebelet pengin ketemu Jeng Yah atau berekspektasi novel ini difokuskan pada plot pencarian Jeng Yah oleh tiga bersaudara Tegar, Karim dan Lebas. Because after all, it's a historical literature. Jadi walaupun maju-mundur alurnya, alur mundurnya lebih banyak.

Ada dua poin inti yang bisa aku simpulkan dari novel ini:

  1. Sejarah industri kretek
  2. Peran Perempuan

Dua hal ini dikombinasikan dalam cover buku Gadis Kretek (memperlihatkan seorang gadis berpakaian kebaya jaman dulu dengan rokok/kretek di sela jarinya bersama asap mengepul di depan wajahnya). Interpretasi ketika kita melihat cover novel ini mungkin: Oh, ini pasti tentang kehidupannya si Jeng Yah lalu ada sangkut pautnya dengan industri kretek/rokok. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline