Lihat ke Halaman Asli

Menteri Pendidikan Tegaskan Pentingnya Kurikulum Berbasis Keterampilan

Diperbarui: 26 Januari 2025   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menteri Pendidikan Tegaskan Pentingnya Kurikulum Berbasis Keterampilan

Jakarta, 31 Desember 2024 -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan pentingnya penerapan kurikulum berbasis keterampilan untuk menjawab tantangan dunia kerja yang semakin berkembang. Dalam konferensi pers yang berlangsung pada hari Senin, Mendikbud mengungkapkan bahwa perubahan kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.

"Kurikulum berbasis keterampilan adalah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di pasar kerja global. Dengan kurikulum ini, siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diberikan keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja," ujar Nadiem Makarim.

Kurikulum berbasis keterampilan ini diharapkan dapat menjawab kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri. Banyak sektor industri yang mengeluhkan kurangnya tenaga kerja terampil di berbagai bidang, seperti teknologi, manufaktur, dan layanan kesehatan. Oleh karena itu, pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan akan menjadi fokus utama dalam kebijakan pendidikan ke depan.

Program Pendidikan Vokasional dan Penguatan Keterampilan

Nadiem menambahkan bahwa pendidikan vokasional akan diperkuat melalui kemitraan dengan berbagai sektor industri untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan dan up-to-date dengan perkembangan teknologi. Selain itu, program magang dan kerja sama antara sekolah dengan perusahaan akan diperluas, sehingga siswa dapat mendapatkan pengalaman langsung di tempat kerja.

"Kami juga akan terus memperkenalkan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa dapat mengerjakan proyek nyata yang mengasah keterampilan mereka dalam menyelesaikan masalah, berkolaborasi, dan berpikir kritis," jelas Mendikbud.

Penerapan kurikulum berbasis keterampilan ini akan dimulai dengan penerapan pada beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang akan menjadi percontohan. Selanjutnya, kebijakan ini akan diperluas ke seluruh jenjang pendidikan secara bertahap.

Kesiapan Dunia Pendidikan Menghadapi Perubahan

Pihak sekolah dan pengelola pendidikan menyambut positif kebijakan ini. Beberapa kepala sekolah menilai bahwa kurikulum berbasis keterampilan akan memberi dampak positif terhadap kualitas lulusan yang lebih siap bekerja. Mereka juga berharap pemerintah dapat menyediakan pelatihan bagi guru-guru untuk menguasai metode pengajaran baru yang sesuai dengan kurikulum ini.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia di sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, Mendikbud menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan melalui pelatihan bagi tenaga pendidik, serta penyediaan fasilitas dan alat pendidikan yang memadai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline