Pembahasan soal Ramadan dan puasa tentu akan terus menarik selama sebulan ini. Mulai dari membahas menu sahur, tempat ngabuburit favorit, hingga fenomena berkumpul bersama teman lama ketika buka bersama.
Nah kali ini saya akan mencoba membahas soal finansial khusus di bulan Ramadan yang sayang untuk dilewatkan. Seperti yang kita tahu bahwa mulai dari menjelang puasa bahkan hingga lebaran nanti harga kebutuhan bahan pokok mendadak melambung. Kita tentu mengeluh, tapi juga merasa bahwa ini bukan hal aneh karena terus saja terjadi setiap tahunnya.
Maka dari itu dibutuhkanlah pengelolaan keuangan yang tak sembarangan agar kondisi dompet tetap aman diiringi dengan kegiatan ibadah puasa yang tak terganggu. Meski bukan ahlinya dalam hal finansial seperti ini, saya mencoba memberikan sedikit tips untuk tetap bisa menjaga kestabilan keuangan. Yuk langsung simak di bawah ini.
1. TAHU SOAL PENGELUARAN BULANAN
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah soal pengeluaran bulanan. Terdengarnya memang sederhana, tapi punya manfaat besar untuk jangka panjang jika kita benar-benar telah mengetahuinya. Pengeluaran bulanan di sini sengaja saya pisahkan untuk kebutuhan primer rumah tangga seperti sembako dan bahan/perlengkapan lainnya. Untuk masalah seperti cicilan dll, dipisahkan saja dulu ya.
Sudah dibahas sebelumnya bahwa di momen Ramadan ini harga-harga akan naik tak seperti biasa. Inilah pentingnya untuk tahu berapa sih pengeluaran kita sebulan. Misal, misal nih ya, untuk kebutuhan rumah tangga sudah dianggarkan sebanyak 2 juta sebulan, maka nominal ini menjadi syarat catatan utama atas pengeluaran apa saja yang akan dikeluarkan di bulan Ramadan.
Masalahnya tentu tak semudah itu. Selain harga pangan yang naik, akan ada kebutuhan lain seperti untuk takjil, bukber bareng teman atau keluarga, juga sedekah (opsional). Pengelolaan keuangan yang baik paling tidak akan sama dan stabil seperti yang dikeluarkan sebelumnya, kecuali jika ada hal darurat yang tak terduga.
2. MENCATAT ALUR KEUANGAN
Ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya, di mana alangkah baiknya jika kita mulai membiasakan diri mencatat semua alur keuangan, baik yang masuk ataupun keluar. Catatan seperti ini lebih mudah dikerjakan/dikontrol melalui sheet excel.
Pemasukan dan pengeluaran periode tertentu bisa dijadikan patokan untuk bulan selanjutnya, begitu pun seterusnya seperti bulan Ramadan. Jika pengeluaran terasa lebih besar dan membengkak, maka di sinilah fungsi kontrol dilakukan. Kita setidaknya harus bisa lebih hemat untuk hari-hari ke depan, atau mengorbankan pengeluaran lain agar keuangan bisa tetap stabil.
Dengan cara ini pun kita bisa lebih mengingat beban-beban apa saja yang sudah dikeluarkan dan bisa dijadikan evaluasi untuk ke depannya.
3. KENALI PRIORITAS
Ini juga jadi hal penting yang tak boleh dilewatkan. Sering kali kita terlalu terlena oleh suasana puasa. Beli bahan pokok banyak, takjil juga, sampai undangan bukber diterima semua agar puasa terasa meriah. Padahal bukan begitu konsepnya.