Lihat ke Halaman Asli

M. Gilang Riyadi

TERVERIFIKASI

Author

Cerpen | Someone From The Past

Diperbarui: 28 Januari 2022   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image by fangirl verdict

Hampir satu tahun sudah laki-laki itu lulus dari sekolah ini. Ia ingat betul bagaimana perjuangannya menghadapi Ujian Nasional hingga mengikuti seleksi PTN ke kampus impian. Tak ada yang mudah karena sesuatu memang harus diraih dengan pengorbanan. Maka di siang yang cerah dengan mengenakan jas almamater kebanggaan berwarna merah ati, Faris menatap gerbang sekolahnya itu penuh percaya diri.

Ada banyak alumni lain yang juga seangkatan dengannya datang menggunakan jas almamater berbeda warna. Ia sempat mengobrol dengan beberapa di antaranya, tapi tetap memilih berdiri di sana sampai dua orang yang ditunggunya menampakkan diri. 

Alva dan Stefani, dua sejoli itulah yang membuatnya betah mematung. Hingga tak lama setelah itu, keduanya datang menggunakan sepeda motor matic yang dibawa Alva.

Laki-laki tinggi berkacamata itu mengenakan jas almamater berwarna biru muda, lain lagi dengan sang kekasih yang berwarna biru dongker. Ketiganya memang sudah tak bersama lagi dalam menempuh pendidikan, namun setidaknya hubungan itu tetap terjalin baik meski jarak dan waktu menjadi tembok yang akan selalu memisahkan.

"Ris, apa kabar?" tanya Alva cukup antusias sembari memeluk sahabatnya itu erat.

"Baik, dong," jawab Faris yang kemudian berjabat tangan dengan Stefani. "Alva gimana, Fan? Masih jinak?"

"Ya sejauh ini masih bisa diatur."

Percakapan basa-basi itu terus berlangsung ketika langkah ketiganya memasuki area sekolah. Sambil sedikit bernostalgia, topik masa SMA yang penuh warna benar-benar menarik perhatian. 

Faris tentu tak akan lupa ketika ia menjadi orang penting dalam berseminya hubungan Alva dan Stefani. Mulai dari drama coklat valentine, hingga proses pengungkapan perasaan di tengah lapangan yang disaksikan banyak orang termasuk guru.

"Mana ada coba laki-laki yang lebih sweet dari Alva pas mau nembak ceweknya. Nyanyi di tengah lapangan pakai gitar, terus Stefani diam-diam malu dari lantai dua."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline