Bulan puasa atau Ramadhan menjadi momen paling ditunggu di setiap tahunnya. Akan ada banyak hal menarik yang hanya terjadi pada bulan ini. Mulai dari iklan sirup yang tayang bahkan sebelum puasa tiba, acara bertema religi menghiasi setiap chanel televisi, kegiatan bukber yang jadi agenda wajib, dan masih banyak yang lainnya.
Oleh karena itu, menghadapi bulan spesial seperti ini tidak bisa dipersiapkan secara asal-asalan. Namun juga diperlukan persiapan khusus supaya segala jenis kegiatan bisa tertata dengan baik dan tidak sembarangan. Mulai dari mempersiapkan diri sendiri, keuangan, juga waktu yang tentunya akan berbeda dari bulan-bulan biasa.
Nah, maka dari itu pada tulisan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai persiapan apa saja yang sekiranya diperlukan di bulan Ramadhan. Tentunya persiapan ini lebih baik dilakukan sedini mungkin, terutama ketika masih awal puasa. Nah, apa sajakah itu? Simak detailnya di sini.
Persiapkan Diri
Yang pertama, persiapkan diri. Memang sih terdengar sederhana dan sepele, tapi bukan berarti hal ini malah diabaikan lho, ya. Begini, ketika di bulan Ramadhan tentunya banyak hal-hal terjadi di luar bulan-bulan sebelumnya. Contoh besarnya adalah orang-orang yang berpuasa. Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, sudah seharusnya kita pun saling menghargai satu sama lain.
Jika ada seseorang yang memang tidak menjalankan kegiatan puasa, tentunya dia harus menghormati orang yang sedang berpuasa. Salah satu caranya bisa dengan tidak makan/minum secara langsung di depan yang berpuasa. Lalu untuk orang yang berpuasa pun jangan heran jika masih ada orang yang makan di restoran pada siang hari. Jangan sampai berpikir negatif “Lho kok dia nggak puasa sih?” Ingatlah, bahwa tidak semua masyarakat sedang menjalankan ibadah ini.
Persiapan diri selanjutnya adalah dengan mengisi waktu di bulan Ramadhan ini menjadi lebih produktif. Jangan gara-gara sedang berpuasa lalu dijadikan sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Carilah kegiatan yang bisa mengisi waktu luang sambil menunggu adzan magrib (menulis di Kompasiana, mungkin hehe). Atau bisa juga diisi dengan ibadah yang lebih optimal.
Tempat-tempat hiburan di ibu kota mulai tutup dan tidak beroperasi. Jalanan macet menjelang magrib karena banyak orang yang akan buka bersama. Tiket untuk pulang ke kampung halaman pun susah dicari dan harganya jadi naik. Maka dari itu biasakanlah diri sendiri dengan kondisi seperti ini.
Persiapkan Keuangan
Well, ini memang penting untuk dibahas. Sekarang coba pikirkan. Apakah dengan kita (yang berpuasa) makan hanya dua kali sehari menjamin bahwa jumlah kebutuhan per hari akan berkurang? Jelas, tidak. Justru, kebutuhan untuk diri sendiri, rumah tangga, dan keluarga akan semakin membengkak.
Harga kebutuhan bahan pokok di pasaran mendadak melambung tinggi seperti kembang api yang baru dilepaskan. Belum lagi akan ada banyak undangan Bukber dari si A, si B, si C…. sampai si Z. Lalu ketika ingin pulang ke kampung halaman, apakah tidak akan memakan biaya juga? Tiket untuk kendaraan umum susah didapat. Sekalinya menemukan yang pas, harganya sudah naik jauh dari biasanya.
Jadi, kesimpulannya apa? Kita harus bisa mengelola keuangan dengan sangat baik agar tidak kewalahan saat menjelang Hari Raya. Nah, apa saja yang perlu dilakukan? Saya memiliki sedikit tipsnya di sini.
Pertama, ketahui terlebih dahulu jumlah pendapatan Kompasianer. Nah, mulailah catat kebutuhan mana yang harus diprioritaskan. Jangan sampai menghabiskan uang untuk hal yang kurang perlu.