Lihat ke Halaman Asli

Gilang Ramadhan

Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Setelah Tarian Kembang Api

Diperbarui: 16 Desember 2024   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kembang Api. Sumber: Pexel.com/Energepic

1.

Huruf-huruf jatuh dari layar ini, bergelinding ke lantai seperti kelereng kecil. Kertas merah muda di meja dapur, kusut, berbau asap, menyimpan sisa-sisa janji yang tak sempat ditukar.

2.

Ada daftar belanja di lemari es, "bayam, wortel, jahe" tertulis rapi dengan spidol hitam. Tapi siapa yang peduli? Hari-hari membara lebih cepat dari air yang mendidih.

3.

Di ruang tamu, kenangan menari di atas karpet kusam. Tawa kecil dari foto yang terlalu lama dibiarkan, sekarang membisu, membakar dirinya dalam bisik-bisik waktu.

4.

Langit di luar jendela oranye, seperti lidah api yang mengecap; menelan ranting, daun gugur, dan senja itu sendiri. Aku memandangnya, diam, merasa jadi debu kecil di tengah badai.

5.

Ketidakhadiran terasa nyaring malam ini. Kursi kosong di sudut ruangan, cangkir kopi yang lupa dicuci, dan sepatu lama yang tak pernah lagi berjalan. Mereka bicara lebih keras dariku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline