Lihat ke Halaman Asli

Serunya Diklat Wawasan Kebinekaan Global PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang, Tanamkan Toleransi hingga Self Love

Diperbarui: 4 April 2024   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PPG Prajabatan: Sri Mulya

Malang - Diklat Wawasan Kebinekaan Global (WKG) merupakan salah satu program yang wajib ditempuh mahasiswa PPG Prajabatan Teknik Ketenagalistrikan Gelombang 2 Tahun 2023. Diklat WKG dilaksanakan pada 1 April 2024 di Gedung A21 Lantai 4 Nomor 441 Universitas Negeri Malang.

Dalam satu kelas terdapat 2 dosen instruktur yang akan memfasilitasi mahasiswa selama kegiatan ini berlangsung. Untuk Teknik Ketenagalistrikan diampu oleh Dr. Wahyu Sakti Gunawan Irianto, M.Kom. dan Dr. Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.Kom.

Pada awal pertemuan instruktur memberikan penguatan dan pretest untuk mengetahui bagaimana cara berpikir mahasiswa sebelum mendapatkan materi WKG.

Diklat ini mengangkat 5 Topik utama, yaitu:

1. Kebinekaan Global
2. Indonesia yang Harmoni
3. Damai mulai Dari Diri
4. Sekolahku Bineka
5. Sekolahku yang Damai

5 Topik tersebut dikemas dengan cara yang menarik agar tidak membosankan, selama pemberian materi diselingi dengan berbagai permainan unik untuk masing-masing topik. Alur pembelajaran terdiri dari mulai dari diri, aktivitas, refleksi,  konsep, dan aplikasi atau misi yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa.

Dalam diklat ini mahasiswa diajarkan  untuk tidak diskriminatif terhadap pilihan setiap orang baik dalam kelompok maupun secara global. Setiap individu dituntut untuk keluar dari zona nyaman dan mengenal keberagaman agar dapat meningkatkan kemampuan literasi seseorang dan membentuk Emotional Intelligence Diversity (EID).

Mahasiswa juga dibekali dengan 4C sebagai kunci sukses abad ke 21 yang meliputi:


1. Creativity (kreativitas)
2. Critical thinking (berpikir kritis)
3. Communication (komunikasi), dan
4. Collaboration (kolaborasi)

Mahasiswa juga mendapat materi terkait prasangka yang menjadi momok utama terjadinya konflik, kekerasan, hingga pembantaian. Faktor konflik terdiri dari akar konflik, pemicu konflik, aktor konflik, dan akselerator. Cara mengatasi konflik adalah dengan perundingan dan perdamaian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline