Yang terhormat jiwaku yang sedang dibelenggu
janganlah engkau mengharapkan kehidupan yang abadi. Janganlah bersedih , Kau berkesempatan menjelajahi apa apa yang mungkin sampai tuntas.
Oo jiwaku.. Di kehidupan yang tengah kocar-kacir dengan riuh nya kehidupan. disaat pikiran tak lagi selaras dengan jiwa . ketika rohani tak lagi dapat berdamai dengan raga. disaat pikiran tak lagi mampu mengatasi kontradiksi yang ada
dan saat itu pula lah aku merindukan kehidupan yang tak semberono ini.
Oo jiwaku yang malang.. ketika matamu dipaksa melihat dari persepsi dari berbagai arah. kuharap kau jangan berkecil hati terus menerus
sebab akan selalu ada jiwa jiwa yang merasa damai saat ada di dekapmu. pun begitu adalah orang-orang yang mencintaimu lebih dari ekspektasi mu.
teruntuk jiwaku yang tenang. saat ini kuharap engkau tidak lagi perlu mencemaskan apa yang bukan menjadi milikmu. semuanya berlalu begitu saja. dan ku harap engkau bisa berbahagia dengan orang yang kau anggap istimewa . dan kuharap engkau tidak lagi merasa risau ditinggalkan oleh yang lainnya. disaat yang lain sibuk memikirkan kebahagiaan di dunia yang keji ini. sebab mereka tak tahu , kehidupan yang sebenarnya dimulai ketika jiwa mereka terbang melayang di udara. dan terpaksa mempertanggung jawabkan ulah mereka selama di dunia.
oo jiwaku yang kucintai. apakah seseorang telah meremukkan hatimu. apakah kamu mulai merasa gelisah sepanjang waktu. dan kuharap badai cepat berlalu dan semua mengharapkan kehidupan yang abadi.
Oo jiwaku.. aku mencintai dirimu lebih orang lain mencintaimu. aku berjanji akan selalu membahagiakan mu dengan insiden dan pikiran yang menggembirakan.
Tak apa jika kau merasa gelisah dan kuharap, kegelisahan itu segera cepat memudar. Aku mencintai jiwaku. aku sayang aku. i love you so much diriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H