Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN di Dusun Jolopeto di Mojokerto, Jawa Timur, Memberikan Pendampingan dalam Pengolahan Ketela jadi Bola Ubi Coklat, Onde-Onde, Gethuk

Diperbarui: 17 Juli 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bersama ibu-ibu/Dok. pri

Penulis: Gilang Murpiari

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kelompok 4 KKN R24 2024 telah sukses menyelenggarakan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Ketela menjadi bola -- bola ubi coklat, onde- onde, dan gethuk pada ibu -- ibu di Dusun Jolopeto, Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, (15/7/2024) dan dihadiri oleh ibu -- ibu yang berdomisili di Dusun Jolopeto yang turut serta dalam pelatihan tersebut.

Salah satu mahasiswa pengabdi, Gilang Murpiari, dibantu oleh Muhammad Roisul Basyar, S.AP., M.KP, selaku dosen pembimbing lapangan, memberikan arahan dan bimbingan langsung kepada ibu -- ibu di Dusun Jolopeto dalam proses pembuatan Bola -- Bola Ubi Coklat, Onde- Onde, dan Gethuk dari bahan Ketela dan Singkong. Hal ini dilakukan mengingat potensi yang dimiliki oleh Dusun Jolopeto terutama dalam pengolahan ketela.

menjelaskan pengolahan ketel/dok. pri

Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan dan praktek pembuatan makanan Bola - Bola Ubi Coklat, Onde - Onde, dan Gethuk. Materi mengenai pemahaman yang dibawa langsung oleh pemateri dari mahasiswa. Pelatihan dan pendampingan ini berisi tentang alat dan bahan, langkah-langkah. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar pelaku usaha atau UMKM, ibu-ibu di Dusun Jolopeto dapat membuat bola-bola ubi coklat, onde-onde, dan gethuk serta membantu mereka mengembangkan dan mempromosikan usaha atau produk UMKM mereka menjadi lebih baik dan pemasaran mereka menjadi lebih luas.

Menurut Gilang, pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan serta memberikan solusi kepada UMKM dan ibu-ibu sehingga terdapat peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengolahan ketela menjadi produk bernilai tambah. "Kami ingin memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan ketela menjadi produk yang bernilai tambah, sehingga UMKM dan ibu -- ibu dapat memperkuat jaringan kerja sama antar pelaku usaha lokal serta memperkenalkan produk olahan ketela sebagai produk unggulan Dusun Jolopeto." ucap Gilang.

Para ibu sangat antusias mengikuti pelatihan ini dengan harapan dapat langsung mempraktekkan cara pengolahan makanan tersebut. Potensi di Dusun tersebut adalah ketela, yang dijual ke berbagai daerah namun pengolahan masih kurang di Dusun tersebut..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline