Patehan, Yogyakarta - Pada 19 Mei 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan kesehatan keuangan di Kantor Kelurahan Patehan. Acara ini bertujuan membentuk kader sadar kesehatan keuangan bagi anggota karang taruna setempat.
Tujuan dan Pentingnya Pelatihan
Pelatihan ini merupakan bagian dari program KKN-PPM UGM 2024 yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan praktis.
Sesi Pelatihan: Manajemen Cashflow
Sesi pertama pelatihan dimulai dengan topik pengelolaan cashflow. Mahasiswa KKN menjelaskan pentingnya memahami aliran masuk dan keluar uang. "Pengelolaan cashflow adalah kunci untuk menjaga stabilitas keuangan. Dengan memahami aliran masuk dan keluar uang, kita bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak," jelas pemateri.
Peserta diajarkan cara membuat catatan keuangan sederhana yang mencakup pemasukan dan pengeluaran harian. Mereka juga diberikan tips praktis untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan meningkatkan pendapatan melalui berbagai cara kreatif.
Sesi Perlindungan Keuangan: Dana Darurat dan Asuransi
Sesi berikutnya membahas tentang perlindungan keuangan, khususnya pentingnya memiliki dana darurat dan asuransi. "Dana darurat adalah cadangan uang yang bisa digunakan dalam situasi mendesak seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak," ujar pemateri.
Peserta diajarkan untuk menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan mereka secara rutin hingga mencapai jumlah yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman tentang berbagai jenis asuransi seperti kesehatan, jiwa, dan kendaraan, serta bagaimana memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Sesi Pengenalan Investasi
Sesi terakhir pelatihan membahas dasar-dasar investasi. "Investasi adalah cara untuk menumbuhkan aset kita di masa depan. Mulailah dari yang sederhana dan sesuai dengan profil risiko Anda," kata pemateri.
Mahasiswa KKN menjelaskan berbagai instrumen investasi seperti tabungan berjangka, reksa dana, dan saham. Mereka juga menekankan pentingnya memahami profil risiko pribadi sebelum memutuskan untuk berinvestasi. "Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi. Lakukan riset dan konsultasi jika diperlukan," tambahnya.