Lihat ke Halaman Asli

Gilang Fahmi

Ajining diri seko lathi, Ajining rogo seko busono

Kejar Mimpi Semarang Mengadakan LUMPIA Dengan Tema Bidik Prestasi Kenali Potensi Diri

Diperbarui: 13 Maret 2022   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Biasanya setelah lulus sekolah, seorang lulusan akan merasa bimbang mau melanjutkan kuliah atau memilih untuk berkarir.

Tetapi, pasti ada sebagian yang ingin lanjut kuliah lagi terlebih di luar negeri. Hal ini menjadi impian agar bisa mendapatkan pengalaman berharga.

Meski demikian, kuliah di luar negeri butuh biaya yang besar. Untungnya, masih ada banyak program beasiswa yang bisa diambil.

Terkait kuliah di luar negeri, Kejar Mimpi Semarang menggelar kegiatan online bertajuk LUMPIA (Lungguh Bareng Para Ahline) kegiatan ini bertemakan "Kenali Potensi Diri Raih Prestasi" secara daring melalui live instagram.

Dalam kegiatan yang di laksanakan Kejar Mimpi Semarang ini di moderatori langsung oleh Ulya Amalia Azizah yang merupakan pengurus dari Bidang Program Officer Kejar Mimpi Semarang.

Selain itu, Kejar Mimpi Semarang juga mengundang pembicara yang sudah memiliki pengalaman berkaitan dengan beasiswa kuliah di luar negeri, beliau yakni Nur Hamamur Rizki yang merupakan Awardee “Asian University” for women scholarship.

"Kuliah di luar negeri bukan ajang untuk menyombongkan diri pamer atau yang lainnya, tetapi kuliah di luar negeri memiliki tantangannya tersendiri. Sehingga dalam memburu beasiswa pasti membutuhkan perencanaan yang matang." Ujar Nur Hamamur Rizki, Sabtu (13/3/2022).

Dalam kegiatan LUMPIA ini juga Nur Hamamur Rizki menyampaikan bahwa dalam proses pencarian dan pengajuan beasiswa, setiap orang harus memiliki kesungguhannya terlebih dahulu atau alasan kenapa dia harus mencari beasiswa kuliah di luar negeri.

Menurutnya, ketika setiap siswa yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi luar negeri harus bersungguh sungguh dengan di dasari niat yang kuat, sehingga dalam menjalani atau mengikuti serangkain kegiatan seleksi penerimaan akan jauh lebih maksimal. Hal ini terbukti dengan yang Nur Hamamur Rizki lakukan ketika dulu mendaftar beasiswa S1 di luar negeri.

Dikatakan, bahwa dirinya dulu ketika ingin memutuskan untuk berkuliah di luar negeri di mulai dari beliau kelas 2 bahkan kelas 1 SMA dan beliau sudah mempersiapkan kebutuhan administrasi yang bisa di usahakan seperti membuat esai dll. Selain itu Nur Hamamur Rizki juga menyampaikan bahwa, timing dalam mendapatkan beasiswa pada setiap orang akan berbeda. Kriteria dalam mendapatkan beasiswa harus disesuaikan dengan profil dan isi dari esai yang telah disusun.

Disusul dengan persiapan dokumen yang tepat sehingga dapat menghemat waktu dan tidak perlu menunggu bertahun-tahun demi meraih beasiswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline