"Joko.......!!!!! Bangun"
kalo sudah terdengar teriakan yang memekikkan telinga dengan suara khas cemprengnya itu, maka dapat dipastikan kau tidak akan dapat kembali tidur dengan pulas, apalagi kalau saat itu kau mengintip dari balik bantal lalu melihat emakmu membawa sapu, tamatlah riwayatmu nak.
Tidak diragukan lagi, aku langsung terbangun dan terduduk dengan sempoyongan, aku bilang pada bos besar itu,
"iyaa Mak, ini joko sudah bangun"
masih dengan sempoyongan, aku mencari sesuatu yang amat penting di samping tempat tidur, tidak salah lagi, jika kalian menebaknya maka benar, itu adalah sebuah gawai canggih masa kini.
Sama seperti anak muda lainnya, aku membuka HP lalu mengecek WA yang sebenarnya tidak ada chat itu, hanya melihat story-WA teman pada siang itu.
Tiba-tiba, Woooshhh....
Sebuah benda, terbang. BHUKK, bunyinya. Bantal dengan gambar peta melesat tepat kearah wajahku. "MANDI DULU SANA TERUSS MAKAN, UDAH JAM BERAPA INI, TIDUR TERUSS, MENTANG-MENTANG LIBUR, TUGAS DIKERJAIN"
Mampus dah, kena omelan yang kedua nih. Dengan percaya bahwa anaknya akan melaksanakan apa yang keluar dari mulutnya, Emak kembali ke singgasananya.
Karena aku tidak ingin mengkhianati kepercayaan Emak, aku pun segera meletakkan gawai, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk melaksanakan hajat.
Huuuuuuffttthh, dengan leganya mengeluarkan apa yang memenuhi perut kemarin malam, sembari mensyukuri indahnya memiliki Emak yang perhatian dan pengertian. Walaupun Emak seperti penyihir, Emak tetaplah Emak, yang melahirkan kita ke-dunia yang fana ini.
Kalo tau dunia fana mah sebenarnya males banget yak lahir di dunia, tapi ah sudahlah, nikmati saja apa yang keluar saat ini.
"Oke, sehabis yang satu ini, selesailah sudah" sembari memainkan air di bak, aku mempertahankan kefokusan. Hanya umur yang membuatku terlihat tua, kelakuan saat berhajat masih seperti anak-anak yang suka bermain air.