Lihat ke Halaman Asli

Gilang Anarki

Hah? Apa?

Ramadan Seperti Biasanya ke Mana?

Diperbarui: 14 Mei 2020   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari kesekian Corona menyerang, hari kesekian juga dunia melawan, tak lupa hari ini hari pertama di 10 malam terakhir ramadhan. Aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri, kemana ramadhan yang saat ini aku rindukan.

Padahal jauh hari sebelum ramadhan tahun ini berawal, aku merindukan ramadhan, aku ingin bermesra dengannya, mencurahkan semua duka dan suka kepada-Nya dengan amat serius, yang tak mau dunia mengganggu. Tapi, siapa sangka Covid-19 datang terlebih dahulu, sehingga membuat ramadhan 1441 H kali ini kehilangan hiruk pikuknya.

“Kerinduan tak sepenuhnya lunas” gumamku. Dengan berat hati mengenyampingkan perasaan rasa syukur, maka hal-hal seperti; buka bersama keluarga besar, ngabuburit keluar cari bukaan, tarawih dan tadarusan di mushola kesayangan, atau hanya sekedar mendengar orang berteriak ‘sahur’ di waktu sepertiga malam dan masih banyak lainnya, itu semua belum terbayarkan. Namun, apapun yang terjadi, seorang muslim harus selalu mensyukuri apa yang menjadi kehendak Tuhan semesta alam. 

Jika ditilik kebelakang, bahkan Tuhan menjawab keinginanku dengan lebih, dan ini tentu hal yang jangan sampai disesalkan. “Ramadhan terbaik yang pernah ada” kira-kira seperti itulah jika kesadaranku bisa berucap.

Sebosan-bosannya mendengar ramadhan diagungkan, tetap tak akan bisa mengalihkannya ke yang lain. Jika seseorang telah mengetahui betapa mulianya bulan ramdhan, pasti tak akan berhenti mulutnya berdoa dan berdzikir mengagungkan Tuhan pemilik ramadhan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini penuh pengampunan dan kalian percaya, maka selanjutnya pastikan kalian imani dan pintakan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini dibukakannya pintu surga dan kalian percaya, maka selanjutnya pastikan kalian imani dan pintakan.

Saat yang mulia bersabda bulan ini penuh rahmat dan kalian percaya, maka selalu pastikan diri kalian tak akan lupa mengimani dan memintakannya.

Waktu tidak ada seorangpun yang mengetahuinya kecuali Sang Maha Tahu, entah itu waktu dunia atau waktu kita yang selesai, pastikan saja pemanfaatan emas yang kalian pegang saat ini, berguna.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline