Lihat ke Halaman Asli

Gilang

Joki Skripsi

Mati

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lihatkah kau disudut kelas itu? Seorang pria komunis yang pernah mengasihimu? Pria komunis yang sempat mewarnai sepersekian hidupmu, yang terjaga hanya untuk sekedar mengucapkan selamat malam dalam bahasa Jerman, pria komunis yang sempat kau panggil pangeran bahkan seorang profesor jenius tak tertandingkan, pria yang menyukai warna merah seperti masa lalumu yang begitu cerah bersama The Kopites, membuatnya terus memutar lagu My Immortal seakan tak percaya kau mengingkari janjimu padanya.

Ternyata bagimu pria itu hanya secuil bajingan yang menajiskan perjalanan cintamu, disaat kau tertawa bahagia, percayakah ia menangis terduduk dengan mata terpejam, membuang wajahnya ketika kau menatap kearah dia berada, ia bertahan mencoba menahan luka dari ratusan duka yang menyayat-nyayat, pria yang pertama kau lihat dengan setelan a'la aktivis jalanan berkaca mata bulat a'la John Lennon, yang kau kira dirinya sekuat kilat yang menyambar-nyambar, hingga kini kau takut padanya merusak hubunganmu dengannya yang baru itu.

Pria yang kau permainkan dengan janji-janji, dan mimpi-mimpi yang tak jelas dari mana kau tiba-tiba datang menyeretnya kedalam kehidupanmu namun kau memaksanya keluar, membuangnya ketempat dimana kau tak akan lagi perlu padanya, menyerahkannya pada segerombolan anjing kelaparan agar ia mati ditelan dan dilumat mentah-mentah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline