Lihat ke Halaman Asli

Gilang Achmad Riyadi

Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Jangan Asal Pakai, Berikut Cara Merawat Ban Soft Compound untuk Harian agar Lebih Awet

Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari Gilang Achmad Riyadi 

Ban dengan tipe soft compound atau kompon jenis lunak ini biasanya digunakan untuk keperluan balapan, karena daya cengkeram ke aspal sangat tinggi, namun tidak sedikit dari banyaknya bikers di Indonesia menggunakan ban dengan tipe kompon ini digunakan untuk harian.

Beberapa produsen sudah membuat ban dengan tipe soft compound untuk harian contohnya seperti IRC dengan tipe MBR - 110 dimana ban ini diciptakan untuk para pecinta motor sport untuk merasakan sensasi tikungan menggunakan ban dengan tipe soft compound tetapi untuk penggunan harian tidak terlalu cepat habis, harus diperhatikan juga bahwa ban dengan tipe kompon ini tidak cocok digunakan di saat hujan karena cukup licin biasanya ulir dari ban tipe soft compound ini tidak didesain untuk membelah air.
Dari segi harga untuk ban bertipe soft compound relatif lebih mahal dibandingkan dengan ban tipe medium compound atau pun hard compound, dikarenakan memang ban ini diciptakan hanya untuk keperluan balapan tetapi dikonversi juga untuk dijadikan harian bagi beberapa orang.

Menurut doni salah satu pemilik toko ban di Bojong Gede " untuk merawat ban dengan tipe soft compound ini tidak jauh beda dengan ban tipe compound lainnya, selalu cek tekanan angin dan jauhkan dari tempat yang cukup panas, dan gunakan cairan yang aman agar ban tidak mudah retak/sobek".

Doni juga menjelaskan bahwa menjaga kebersihan ban juga diperlukan ketika sudah mulai tampak kotor. Hal ini akan membuat karet kompon ban lebih awet dan tidak mudah mengeras sehingga daya cengkram terhadap permukaan jalan tetap terjaga dengan optimal.
Apabila ban sedang bocor atau terkena paku, carilah tukang tambal ban yang memiliki alat yang lengkap dan profesional, apabila salah memilih tukang tambal ban atau bukan menggunakan alat yang tidak tepat, dapat dipastikan bahwa hal itu dapat merusak beberapa struktur yang dimiliki ban.

"Paling penting untuk menjaga tekanan angin. Rekomendasi untuk belakang 30 psi dan depan 28 psi. Tapi kalau untuk berboncengan bisa pakai 32 psi di belakang dan 30 psi di depan,” tutup pria yang ramah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline