Lihat ke Halaman Asli

Gilang Dejan

TERVERIFIKASI

Sports Writers

Praktik Pencurian Umur adalah Bukti Bahwa Sportivitas Hanyalah Motto

Diperbarui: 20 Mei 2017   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Era konvensional akan segera berakhir, bisa dibilang surat kabar cetak atau koran sudah menuju senjakalanya dengan kemajuan internet yang sangat pesat, walau begitu, hal tersebut tidak membuat pemuda bernama lengkap Nurgilang Agus Dejan ini meninggalkan kebiasaannya meminum kopi sambil membaca koran di pagi hari. Padahal, diketahui kemudian Ia juga merupakan seorang mahasiswa IT dan merupakan warga asli DKI Jakarta, yang notebene seharusnya Ia tidak ketinggalan dalam perkembangan jaman.

Meski begitu Ia menjabarkan alasannya mengapa masih memilih media koran ketimbang online. “Entah karena kebiasaan atau bagaimana, saya lebih suka baca koran ketimbang buka-buka media online. Rasa-rasanya ada perbedaan yang begitu mencolok”. Ujar pemuda yang biasa disapa Gilang itu. “Dan ini bukan soal ketinggalan jaman atau apalah itu namanya. Saya hanya terbiasa dengan koran dan kopi saja di pagi hari”, Lanjutnya.

Selain berbicara koran dan kopi, Ia juga fasih betul ketika ditanya soal sepakbola. Apalagi, Ia bisa dikategorikan sebagai stakeholder sepakbola karena keterlibatannya dalam pembinaan usia dini. Walaupun masih tanpa lisensi kepelatihan, pengetahuannya dalam bidang sepakbola membuatnya dipercaya untuk melatih Sekolah Sepakbola Bintang Timur (baca: SSB Bintang Timur).

Sepakbola dan kopi itu merupakan dua elemen yang berbeda namun sulit dipisahkan. “Sepakbolabukan hanya sekedar datang ke lapangan tapi bagaimana cara menikmati saat dilapangan dan itu seperti minum kopi”. Pria yang mulai intens bersentuhan dengan pembinaan sepakbola usia dini itu mengawali percakapan. Sebagai warga DKI Jakarta Ia sering mengikuti perkembangan sepakbola Ibukota melalui koran atau pun media online.

Untuk mengawali pagi Ia selalu menyediakan kopi, koran, yang kemudian di eksekusi langsung dengan sarung yang masih membelit di pinggangnya. Kegiatan tersebut di akui dirinya sudah sejak lama dilakukannya. “Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi saya untuk melakukan rutinitas itu. Ibarat sarapan, pagi hari tanpa ngopi dan baca koran itu serasa ada yang kurang”, Tandas Gilang seraya sedikit berguyon.

Klik ke halaman berikutnya…. 1, 2, 3,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline