Lihat ke Halaman Asli

Gilang FathurAlbajili

Saya Senang Menulis

Mak Tatih Pedagang Kue Keliling

Diperbarui: 9 Desember 2021   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Kami Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Ekonomi & Bisnis kelompok  2 mengadakan acara Program : Pemberdayaan Keluarga Kaum Dhuafa tepatnya pada Hari rabu (24/11/2021). di peruntukan bagi  masyarakat Jl.Randu Jatisampurna Bekasi, salah satunya seorang Ibu yang sudah lanjut usianya.

Mak Tatih namanya beliau Kelahiran tahun 1941 hidup hanya berdua dengan  anaknya yang mengalami sakit gangguan mental  yang cukup memprihatinkan . 

Kami pun singgah  ke rumah Mak Tatih yang terlihat kondisisi bangunannya yang jauh dari kata sederhana tepatnya di Jl. Randu dengan wajah yang sudah penuh kerutan  dan sudah cukup sepuh untuk seusianya dengan umur 80 tahun, beliau bertahan hidup dengan  jualan kue(ketan,lupis,lontong)  keliling kampung  dengan sisa tenaganya beliau sudah lama menekuni usahanya dari semenjak menikah dan sampai sekarang meski usianya tidak muda lagi. Tekadnya yang kuat menginspirasi kami untuk terus semangat dengan keadaanya yang serba terbatas.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Mak Tatih merenung sejenak dan mengatakan, selama Pandemi Covid-19 penghasilan dari usaha jualan kue (ketan,lupis,lontong) keliling hanya mendapatkan sekitar Rp  4.000 s/d Rp 5.000 per harinya setara dengan ½ liter beras untuk dia bertahan hidup dengan modal Rp 100.000. Meski begitu, Mak Tatih tetap setia menekuni usahanya. Dengan pendapatan yang minim dan tidak memadai. Mak Tatih kesulitan menyambung hidup tiap harinya, masih ada para tetangga yang peduli kepadanya dengan sumbangan yang tidak seberapa tetapi beliau amat bersyukur dan berterimakasih.

kami menyumbang sembako dan modal usaha Senilai Rp 2.000.000 dari para donatur .Kami alokasikan 30% untuk sembako dan  70% lagi untuk modal usaha  untuk mengisi  jualan Kuenya Mak Tatih sebagai modal usahanya.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Semoga dengan sumbangan yang sudah kami berikan sedikitnya  bisa membantu untuk bertahan hidup Mak Tatih untuk terus berjuang dan  berkeliling menjajakan dagangan kuenya.

Sekian dan terimakasih…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline