Pada masa-masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sangat memerlukan yang Namanya teknologi. Dimanapun dan kapanpun kita dapat menemukan berbagai macam perkembangan teknologi yang sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, pernahkan terbesit dibenak kita, dari manakah beberapa teknologi tersebut berasal.
Selama ini kita berfikir bahwa negara kita hanyalah sebagai konsumen dari berbagai macam teknologi yang ada.Ternyata tanpa kita sadari bahwa ada beberapa teknologi yang berasal dari negeri kita. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa teknologi yang berasal dari Indonesia :
- Jaringan 4G
4G merupakan teknologi berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang sudah dikenal banyak orang di seluruh dunia. Jaringan ini di temukan oleh Khairil Anwar pada tahun 2010. Jaringan ini digadang-gadang lebih cepat dari jaringan 3G yang sudah ada.
- Pesawat N250
Indonesia juga pernah mengembangkan sendiri pada teknologi kedirgantaraannya. Teknologi ini diluncurkan oleh PT. Dirgantara Indonesia yang dulu bernama Industri pesawat terbang Nusantara pada tahun 1995. Penerapan teknologi ini dipimpin sendiri oleh presiden Indonesia ke-3 Indonesia yaitu Almarhum B.J Habibie yang didampingi oleh 20 insinyur pembantunya
- Teknologi Sosrobahu
Teknologi ini ditemukan oleh Ir. Tjokorda Raka Sukawati. Teknologi ini digunakan di berbagai negara seperti Malaysia, Filipina,Thailand dan Singapura. Sosrobahu atau Landasan Putar Bebas Hambatan ini mampu memutar 480 ton beton hingga 90 derajat. Sosrobahu ini diklam bisa bertahan hingga 100 tahun lamanya.
- Persamaan matematika Helmholtz
Rumus ini ditemukan oleh dosen Institut Teknologi Bandung yaitu Dr. Yogi Ahmad Erlangga memperoleh gelar PhD dari Delft University of Technology di Belanda pada tahun 2005. Penemuan ini membantu perusahaan minyak dunia dalam mencari tempat dengan sumberdaya minyak yang melimpah. Selain itu, rumus ini juga dapat digunakan untuk teknik kapal selam, penerbangan, dan sistem radar.
- Kontainer Limbah Nuklir
Wadah ini terbuat dari bahan titanium yang dapat menyimpan limbah radioaktif yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Teknik ini ditemukan oleh Universitas Gajamada, namun sayangnya Indonesia tidak memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir sendiri, sehingga penemuan tersebut tidak digunakan. Namun Indonesia dan Amerika Serikat sudah memiliki hak paten untuk teknologi ini.
- Radar pengawas pantai
Coastal Surveillance Radar yang merupakan asli buatan para ilmuan Indonesia yang bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini memiliki nama “Indonesia Sea Radar (ISRa)”. Radar ini banyak membantu dalam hal navigasi terutama untuk system transportasi laut. Teknologi ini juga bisa digunakan untuk membantu dalam bidan-bidang lainnya, termasuk di bidan pertahanan dan keamanan.
- Mobil Arina-SMK
Beberapa waktu lalu siswa-siswa SMK berhasil menciptakan sebuah mobil yang hemat bahan bakar. Penemuan mobil ini dinamakan dengan Mobil Arina-SMK. Ini merupakan hasil kerjasama Armada Indonesia (Arina) dengan siswa-siswa SMK. Mobil asal Indonesia ini didesain dengan mesin motor 150cc, 200cc dan 2250cc. Menariknya, konsumsi gas yang dibutuhkan hanya 1 liter pada 40 km.
- Chipset Xirka
Beberapa Insinyur Indonesia telah menciptakan chipset dengan nama Xirka yang dikhususkan untuk layanan Wirmax. Chipset yang sangat kompleks ini dikembangkan pada tahun 2006 dan diluncurkan pada tahun 2008 oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan pada tahun 2009 chipset ini sudah kompatibel untuk Fixed Wirmax dan Mobile Wirmax. Semua operator yang menawarkan layanan Wirmax harus menggunakan chipset ini.
Itulah bebrapa teknologi yang ternyata berasal dari negara kita Indonesia. Oleh karena itu, kita patut berbangga akan produk dalam negeri. Tidak hanya itu, kita juga seharusnya terus membuat berbagai terobosan-terobosan baru yang berguna bagi masyarakat, negara, ataupun dunia. Terobosan-terobosan tersebut juga harus dibarengi dengan SDM yang memadahi untuk memberikan banyak kontribusi yang akan dilakukan pada masa mendatang.