Lihat ke Halaman Asli

Gilang SetiaMahendra

Masih perlu belajar

Penguatan Berpikir Kreatif dengan Pembelajaran PBL di SD

Diperbarui: 18 April 2021   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  Berpikir kreatif merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang harus diberdayakan setiap individu  dalam pendidikan karena merupakan komponen penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berpikir kreatif menuntut pemikiran orisinil dari tiap insan. Hampir seluruh manusia mempunyai hal tersebut tentunya tiap manusia memiliki pemikiran kreatif yang berbeda pula.

  Salah satu cara untuk menguatkan daya berpikir kreatif adalah dengan melalui beberapa metode salah satunya yaitu pembelajaran berbasis problem based learning. Pembelajaran Berbasis Masalah atau problem Based Learning yaitu pembelajaran dengan cara  pemberian masalah kepada peserta didik.  Model pembelajaran ini menuntut keaktifan berpikir kreatif dari peserta didik yang di mana peserta didik diharuskan untuk menghadapi masalah yang ada di lapangan dan menyelesaikannya menggunakan pemikiran mereka sendiri. 

Model pembelajaran ini mengharuskan peserta didik menyelesaikan kasus dengan keaslian solusi dari tiap pemikiran mereka sendiri. Tentunya hal tersebut mengharuskan mereka berpikir lebih dalam dan juga lebih luas, namun tak jarang solusi yang dibutuhkan  merupakan hal-hal yang sederhana. 

Langkah-langkah dalam melakukan model pembelajaran ini begitu mudah yang pertama Guru harus mempunyai bahan yang akan di bahas di dalam kelas (materi yang akan di bahas), kedua guru membahas secara singkat materi tersebut, ketiga guru membuat pertanyaan dalam bentuk permasalahan yang erat kaitannya antara materi dan pengaplikasian ataupun penggambaran dalam kehidupan sehari-hari, keempat siswa diminta memecahkan kasus tersebut dan kemudian menyampaikan pada teman-temannya. Kelima, bila siswa telah mampu menjawab kasusnya maka peran guru adalah mengkomunikasikan hasil tersebut apabila ada kekeliruan maka guru akan membenarkan. 

Dalam model pembelajaran ini keaktifan murid sangat di utamakan, pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan karena tiap siswa akan antusias dengan pencarian jawabannya masing-masing sehingga keadaan kelas tidak akan menjadi membosankan dimana guru hanya sebagai Center speaking yaitu dimana hal tersebut membuat kelas terasa membosankan. Jadi tidak ada istilah kelas yang membosankan, penat dan monoton lagi. 

Sementara itu Ada beberapa kendala yang di hadapi dalam model pembelajaran ini yang menyebabkan peningkatan berpikir kreatif cenderung rendah pertama adalah setelah melakukan kegiatan pembelajaran  cenderung tidak ada latihan lanjutan dari materi yang membuat peserta didik bisa lupa dengan materi yang di bahas pada hari itu sehingga di kesempatan lain jika di tanya akan lupa bahkan tidak tahu, kedua adalah waktu yang terbatas biasanya keterbatasan waktu menjadi penghalang pendidik menyelesaikan materi yang akan disampaikan pada kesempatan tersebut siswa tentang tidak dapat mengetahui  kebenaran dan kelanjutan materi yang dibahas secara menyeluruh, untuk beberapa siswa mungkin dapat melanjutkannya di rumah dan bertanya pada guru di lain kesempatan.

Jadi kita dapat menyimpuhkan bahwasanya problem based learning dapat menguatkan pemikiran kreatif peserta didik, karena  dalam metode pembelajaran tersebut mengharuskan peserta didik berperan secara lebih aktif dan menemukan  solusi atas masalah yang mereka hadapi terlebih keaktifan mereka juga di butuh kan sebab hal tersebut berguna mencari petunjuk atas jawaban yang diperlukan, oleh karenanya model pembelajaran pemberian masalah ini bisa menjadi solusi untuk para pengajar dan peserta didik dalam menguatkan berpikir kreatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline