Lihat ke Halaman Asli

GILANG 11

Peduli Bangsa

Di Balik Sebuah Pengalaman

Diperbarui: 2 Juni 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo guys, masih bersama dengan artikel saya yang unik dan menarik serta membuat para pembaca penasaran dengan artikel yang saya buat dan juga semoga yang membaca artikel ini sehat selalu dan diampuni segala dosanya.

Nah, disini saya akan menceritakan tentang awal mula saya membuat artikel dan juga siapa yang menginspirasi saya untuk membuat berbagai macam artikel. Penasaran? Mari ikuti terus artikel yang saya buat

Berawal dari saya berkuliah di uin maulana malik Ibrahim malang yang dimana pada saat itu saya masih semester 1 dan sekarang saya semester 2 ( walaupun tidak jauh waktunya, Hehehe). Waktu saya pertama kali tau apa itu zoom, gmeet, artikel, jurnal dan hal-hal yang belum saya ketahui. 

Nah, pada saat itu ketika perkuliahan pertama saya pada matkul kewarganegaraan dosen yang mengajar itu adalah beliau yaitu bapak edi. Bapak edi, membuka perkuliahan mata kuliah kewarganegaraan dengan asik yaitu beliau pertama menanyakan dimana tempat tinggal kalian, dan juga beliau pernah menanyakan siapa yang  mau menceritakan pengalamannya. 

Disitu saya mulai berfikir bahwa pak edi ini orangnya asik dan pak edi ini masih memliki jiwa-jiwa muda yang dimana beliau mengajarkan tidak terlalu terpaku dengan pelajaran sehingga membuat para mahasiswa nyaman dengan pelajaran yang beliau ajarkan. 

Waktu berganti waktu, ketika perkuliahan kewarganegaraan selanjutnya beliau memberikan tugas yaitu membuat sebuah artikel dengan tema yang beliau tentukan dan itu membuat saya terkejut dimana pada saat itu saya belum tau cara membuat artikel sehingga yah mau tidak mau saya harus membuat artikel yang beliau perintahkan dan juga beliau mengatakan harus sampai 800 kata dan tidak boleh copas, dan ini membuat saya makin terkejut lagi yang beliau katakana sudahlah disuruh buat artikel harus 800 kata, tidak boleh copas dan juga harus diposting di semua media sosial yang saya punya. Yah,( sambil menghela nafas ) mau tidak mau harus saya kerjakan karena ini adalah tugas pertama saya dimatkul kewarganegaraan. 

Waktu berganti waktu setelah saya selesai membuat satu artikel yang beliau tugaskan, saya kira tidak ada lagi disuruh buat artikel lagi tetapi takdir berkata lain minggu selanjutya beliau menugaskan untuk membuat artikel lagi dengan tema yang belaiu tentukan dan aturannya sama dengan artikel sebelumnya. 

Huh, saya disuruh buat artiekel lagi padahal artikel yang saya buat sebelumnya saja masih tidak bagus tetapi dibalik tugas tersebut ada hikmah yang saya dapatkan yaitu saya bisa tau cara menulis artikel dan juga membuat saya makin lancar dalam mengetik. Terima kasih saya ucapkan kepada pak edi yang telah mengajarkan saya serta membuat saya makin lancar dalam hal mengetik dan membuat sebuah tulisan.

Eits, ceritanya tidak sampai disini, masih ada lanjutan dari cerita ini. Penasaran?

Pada waktu itu ketika saya memasuki semester 2 dan matkul yang membuat saya banyak menulis artikel, pada semester 2 ini saya masih berjumpa lagi dengan matkul kewarganegaraan dan dosennya tak lain pula adalah beliau pak edi purwanto. 

Pada semester 2 ini beliau mengajar pada matkul kewarganegaraan dan pembelajaran pada saat itu masih daring seperti semester 1 tetapi, beliau mengiginkan pembelajaran mata kuliah yang beliau ajarkan dilakukan secara offline. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline