Djoko "Nggedobos" Driyono makin kalut. Nggedobos, Nggedabrus, Bas bus, Ngecopros, Ngowos, pengramput, itu kata-kata yang identik dari perilaku Djoko Driyono Barangkali. Nggak tahu sih kalau bahasa daerah lain, yang jelas artinya adalah pembohong, pendusta, atau pembual. Betapa tingkat kebohongan Djoko Driyono sudah di atas ambang kepatutan, bisa dilihat rentetan ocehan Djokdri dari waktu ke waktu, isinya cuma bohong dan bohong !
Atas semua apa yg diucapkan Djokdri, sekarang jadi bumerang bagi dirinya dan kelompok kuning kampul-kampulnya, dia kalut tingkat tinggi. Bahasa alaynya ala Pleang, Djokdri itu sedang galau tingkat dewa. Tak satupun ocehannya terbukti, dari ocehan tentang turnamennya yang akan melarang klub yang belum menyelesaikan tunggakan pemainnya musim lalu untuk partisipasi dalam turnamen jeger musim ini, ternyata prekethek.... Tentang Bantuan pembayaran terhadap pemain yang belum beres dari klub, ternyata preketheks...buktinya Persija tak lagi bisa mengaum seperti macan, cuma bisa cit, cit, cit... seperti tikus kemayoran....Tentang PSSI Ancol yang pasti diakui AFC dan FIFA ternyata juga preketheks... Yang pasti semua ocehan Djokdri adalah "nggedobos"
Lha, jelas kan bagaimana tokoh PT LI yang nota bene pasukan KPSI beringin kuning ini? Sudah tahu begini kok para pemuja KPSI cintanya setengah mati, ada apa ya????
Salam Nggedobos !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H