Lihat ke Halaman Asli

Peran AI Dalam Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan Pada Kuliah Umum Artificial Inteligence Softskills

Diperbarui: 12 Januari 2025   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

praja muda ipdn sumbar berkunjung ke universitas andalas

Dalam era digital saat ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi sorotan, terutama dalam konteks ketenagakerjaan. Seminar ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran AI dalam membantu mengatasi masalah ketenagakerjaan serta mengaitkannya dengan program studi Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan.
Peran AI dalam Ketenagakerjaan
AI memiliki potensi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai sektor pekerjaan. Berikut adalah beberapa cara AI berkontribusi dalam dunia kerja:
*Otomatisasi Tugas Rutin: AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas repetitif seperti penginputan data dan manajemen inventaris. Hal ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas yang lebih strategis dan kreatif, meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas

*Rekrutmen yang Lebih Efisien: Dalam proses rekrutmen, AI dapat menganalisis ribuan resume dengan cepat, mengidentifikasi kandidat yang paling sesuai berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Ini tidak hanya mempercepat proses tetapi juga mengurangi bias dalam pemilihan kandidat

*Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: AI memungkinkan personalisasi dalam pelatihan karyawan. Dengan menggunakan data analitik, perusahaan dapat menciptakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan individu, meningkatkan efektivitas pembelajaran

*Analisis Kinerja: AI dapat melakukan analisis data kinerja secara real-time, memberikan umpan balik yang lebih objektif kepada manajer untuk pengambilan keputusan yang lebih baik

Tantangan dan Peluang
Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, tantangan juga muncul. Salah satunya adalah potensi penggantian pekerjaan manusia oleh mesin, terutama di sektor-sektor yang mengandalkan tugas rutin. Namun, perlu dicatat bahwa AI juga menciptakan peluang baru dengan munculnya jenis pekerjaan yang memerlukan keterampilan tinggi dalam teknologi dan analisis data

Kaitannya dengan Program Studi Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan
Program studi Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan sangat relevan dalam konteks ini karena:
*Pengembangan Sistem Cerdas: Mahasiswa diajarkan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi berbasis AI yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Misalnya, penerapan chatbot pada website pemerintah untuk menjawab pertanyaan masyarakat secara otomatis

*Analisis Data untuk Kebijakan Publik: Dengan kemampuan analisis data yang diajarkan dalam program ini, lulusan dapat membantu pemerintah dalam membuat keputusan berdasarkan data yang akurat, sehingga kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran

*Inovasi Layanan Publik: Program studi ini mendorong mahasiswa untuk berinovasi dalam menciptakan solusi digital yang dapat meningkatkan interaksi antara pemerintah dan masyarakat, serta memastikan aksesibilitas informasi bagi semua lapisan masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline