Lihat ke Halaman Asli

Merantau Itu Asik

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang pria yang merantau ke kota Semarang untuk melanjutkan pendidikan saya di jenjang yang lebih tinggi lagi. Alhamdulillah, saya diterima di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.  Sebelum berada di Kota Semarang ini, saya berasal dari Lampung, kemudian ke Purwokerto dan Lampung lagi hingga sampai di kota Semarang.

Awalnya, saya memang mempunyai mimpi untuk dapat berada di kota Semarang ini, namun bukan di Undip, melainkan di Akpol karena cita-cita saya sebenarnya ingin menjadi seorang polisi, tetapi saya percaya bahwa Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Saya berada di Semarang untuk melanjutkan mencari ilmu dan biss dikatakan merantau di kota seberang. Awal saya berada disini, saya bingung harus kos, belajar mandiri, jauh dari orang tua, keluarga, teman-teman dan tentunya rasa kangen kepada mereka sangatlah kuat, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa, it’s my way and it’s my choice, so, I can do it !

Seiring berjalannya waktu, saya mulai betah di kota baru saya ini, lingkungan yang nyaman, tenang, selain itu warga disini pun sangat welcome terhadap saya, saya jadi betah untuk tetap tinggal di kota ini, walaupun ada yang kurang, yaitu keluarga yang membuat saya masih saja ingin pulang, namun saya bisa mengatasinya dengan selalu berkomunikasi dengan keluarga di rumah untuk mengobati rasa kangen dan rindu saya terhadap mereka.

Sudah lebih dari 3 bulan saya disini, waktu itu saudara saya dari Lampung datang, dan kami bercerita panjang lebar serta bertukar pengalaman. Dia juga adalah seorang perantau, dia menceritakan kisah-kisahnya saat merantau, bahwa merantau itu asik dan seorang pria jika ingin sukses maka harus merantau karena dengan merantau kita bisa bebas melakukan apa yang kita inginkan, bisa belajar mandiri, bisa merasakan kesusahan, keprihatinan, dan mengembangkan diri kita, serta dapat mencoba apa semua hal yang kita inginkan. Dia berkata kepada saya, bahwa saya harus memanfaatkan waktu saya disini untuk menunjukan kepada keluarga bahwa saya mampu hidup, mampu sukses,mampu membuat bangga keluarga, tanpa bantuan dari keluarga.

Saya mengerti apa yang dia sampaikan kepada saya dan saya akan buktikan kepada keluarga bahwa saya mampu untuk membahagiakan mereka. Saya datang jauh-jauh dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, tentunnya tidak ingin menjadi yang biasa-biasa saja, saya ingin menjadi yang luar biasa disini. Karena saya adalah ” Orang Paling Hebat Sedunia ! “.

Saya disini sudah sangat nyaman dengan lingkungan baru saya dan saya akan sangat betah disini, namun satu pertanyaan saya tentang teman-teman saya, Mengapa mereka setiap minggu selalu pulang ke kampung halamannya, padahal waktu libur itu hanya sedikit dan dapat menimbulkan resiko yang besar bagi mereka, saya tahu jarak tempuh kampung halaman mereka hanya 2-4 jam saja, saya  juga tahu bahwa mereka kangen dengan keluarga, namun apa tidak sebaiknya waktu yang hanya sedikit itu digunakan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk menyambut hari berikutnya ?

Saya terkadang, agak seperti apa gitu melihat mereka yang tiap minggu selalu pulang ke kampung halaman, bukankah kita datang merantau ini untuk menjadi sukses, menuntut ilmu, belajar mandiri. Sedangkan bila mereka pulang tiap minggu, itu sama saja mereka masih belum bisa memisahkan diri dengan kelurga dan belum mandiri, selain itu belum tentu juga keluarga di rumah menyambut mereka dengan hangat seperti tamu istimewa dan otomatis mereka juga tidak belajar jika berada di rumah karena tujuannya untuk melepas rindu dan bersantai ria, sedangkan sekarang adalah zaman yang modern serta canggih, gunakanlah tekhnologi yang ada. Jika rindu akan keluarga, teleponlah mereka, tidak mungkin mereka mengabaikan telepon dari kita. Jika ingin bersantai ria, di kos bisa bersantai atau bermainlah bersama teman sesame anak perantau karena kita ini adalah keluarga baru dan kita kan bro.

Menurut saya, ayolah kita nikmati masa-masa merantau kita ini, karena ini adalah masa yang menyenangkan, masa untuk kita dapat beraktualisasi diri di masyarakat.

Janganlah sedikit-sedikit pulang karena itu akan membuat kita tidak bisa berkembang, jika ingin maju dan sukses, merantaulah!!. Bukan bearti keluarga sebagai penghambat kita untuk mencapai kesuksesan, namun mereka hanya sebagai fasilitator kita untuk meraih kesuksesan. Kita sudah besar dan dapat menentukan yang baik dan buruk bagi diri kita sendiri. Choice in your hand and Destiny in your hand ! .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline