Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyo Gumilang Sakti

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unuversitas Airlangga

Wabah PMK yang Menjangkit Hewan Ternak di Desa Pingkuk Kabupaten Magetan

Diperbarui: 14 Mei 2023   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kejadian bermulai pada bulan juli 2022 lalu,dimana saat itu bertepatan dengan hari raya Idul Adha.PMK(Penyakit Mulut dan Kuku) mulai menyebar di hewan ternak, terutama hewan ruminansia yang ada di kabupaten magetan.PMK ini sebenarnya sudah mulai ramai menjadi topik perbincangan sejak bulan April 2022 di Pacitan dan Ponorogo yang sudah terlebih dahulu terserang wabah penyakit ini.

Ratusan bahkan mungkin mencapai ribuan hewan ternak masyarakat baik peternak dalam sekala rumahan atau bahkan sekala industri telah menjadi korban dari PMK.Kerugian dari wabah ini sangat berpengaruh dalam bisnis peternakan baik sapi,kambing dan domba karena banyak peternak yang enggan melanjutkan bisnis peternkan sapi, kambing atau domba karena telah banyak mengalami kerugian akibat wabah PMK.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa timur,lebih tepatnya di Desa Pingkuk.Sebuah peternkan yang di Kelola oleh Bapak Muljono.di peternakannya Pak Muljono memelihara sapi potong yang berjumlah 115 ekor sapi dan hamper 50% dari populasi sapi terjangkit PMK yang mengakibatkan banyak sapi yang kuku kakinya lepas, bahkan sampai mengalami kematian.Dalam waktu ini belum di temukannya vaksin untuk PMK ini jadi penangan dan pencegahan yang diberikan hanya sebatas menjaga imunitas sapi agar tetap selalu bugar.

Setelah periode pertama, pada akhir tahun 2023 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Magetan telah menyebarkan informasi bahwa vaksin PMK telah di produksi dan akan ada vaksinasi di setiap desa,maka setiap Kepala Desa dihimbau mendata masyarakatnya yang memiliki hewan ternak besar aga segera di vaksinasi.

Tapi kenyataanya, jumlah ternak yang di vaksin terdapat limit yang mengakibatkan banyak ternak lain yang tidak di vaksin, ditambah di peternakan Bapak Muljno, hewan ternaknya hanya di pasang eartag saja tanpa di lakukan pengvaksinan.Akhirnya pada bulan Februari sampai Maret, Kasus PMK melonjak lagi di Kabupaten Magetan yang di karenakan penanganan kasus yang kurang maksimal dan disertai Proses pencegahan yang kurang tepat oleh Dinas Pertania dan Peternakan Kabupaten Magten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline