Lihat ke Halaman Asli

Gigih Prayitno

TERVERIFIKASI

Penulis

3 Alasan Mengapa Kita Sulit Bertumbuh Menjadi Dewasa

Diperbarui: 28 Maret 2019   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi Dewasa (sc: Unsplash)

Melatih diri menjadi dewasa sama seperti melatih tangan kita menggunakan pisau, bila kita semakin lihai menggunakannya itu akan bermanfaat untuk kita dan apabila kita payah, itu akan mencelakai kita dan orang lain. 

Sekarang ini, menjadi dewasa seperti barang mewah yang bisa kita jumpai. Banyak sekali kita mendengar atau bahkan kita sendiri yang mengeluhkan kenapa banyak orang di sekitar kita yang tidak bisa bersikap dewasa.

Selain itu, kita juga sudah terlalu sering mempunyai daftar kriteria bagaimana orang harus bersikap dewasa. Sebuah daftar kriteria ini pun tidak sedikit, ketika ada orang yang bersikap tidak sesuai dengan daftar imajiner yang kita buat, dengan mudah asumsi untuk memutuskan bahwa orang tersebut tidak dewasa akan terbentuk begitu saja.

 Bukan berarti menjadi dewasa itu tidak penting, seperti tadi yang saya tulis, kedewasaan itu sebuah barang mewah sekarang itu, semua orang punya kesempatan untuk mendapatkannya, tapi tidak semua orang bisa melakukannya.

Bahkan sekarang banyak orang yang berpura-pura supaya bisa terlihat seperti orang dewasa, tapi kepura-puraan itu sementara, kita tidak bisa menyembunyikan selamanya tapi ada kesempatan untuk merubahnya.

Saya punya beberapa pertanyaan jawaban tentang mengapa orang-orang sekarang sulit menjadi dewasa. Pernyataan ini hadir dari pertanyaan-pertanyaan yang saya haturkan untuk diri sendiri. Semua ini karena menjadi dewasa itu sebuah kemewahan yang tidak semua orang mau memperjuangkannya.

Happy Girl (Unsplash)

Kenapa kita sulit menjadi dewasa?

EGO EGO EGO EGO. Ego adalah hal natural yang dimiliki oleh manusia ketika kita lahir. Dari bayi hingga kita menjadi sebesar ini, ada ego yang turut bertumbuh dalm diri kita. Ketika masih kecil kita selalu menuntut untuk diperhatikan, diutamakan, diberi spotlight. 

Keinginan-keinginan seperti itu akan tetap tumbuh hingga kita nanti pergi, siapa juga yang tidak ingin diperhatikan dan diutamakan, tapi masalahnya bagaimana kita mengendalikan keinginan-keinginan tersebut.

Ingin diperhatikan, diutamakan, diberipengertian tentu saja baik, tapi ego menambahkan beberapa takaran dosis berbahaya yang akan menyakiti orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline