Lihat ke Halaman Asli

Apa Sih Hebatnya Iwan Piliang?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah video wawancaranya dengan Nazaruddin terunggah di You Tube dan ditayangkan Metro TV, Iwan Piliang dielu-elukan banyak orang. Tapi, benarkah Iwan Piliang telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa?

Bukan wartawan, tapi makelar

Di mana-mana, baik di televisi maupun di internet, Iwan Piliang selalu menyatakan bahwa dirinya bertindak sebagai jurnalis warga saat mewawancarai Nazaruddin.

Orang awam mungkin akan mengangguk-angguk saja disodori pernyataan begitu. Padahal, pernyataan tersebut hanya klaim sepihak saja.

Saat mewawancarai Nazaruddin, kedudukan Iwan tak lebih dari seorang perantara. Nazaruddin butuh ‘konferensi pers’ yang meyakinkan dan disimak jutaan masyarakat Indonesia. Iwan kemudian bertindak sebagai fasilitatornya. Pendek kata, Iwan hanyalah makelar.

Bila saat itu Iwan bertindak sebagai wartawan—dengan embel-embel ‘jurnalis warga’ atau tidak—mestinya ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermutu, bukan sekedar bertanya soal kondisi kesehatan Nazaruddin. Kalau ia seorang wartawan, ia akan meminta informasi yang penting, bukan sekedar tanya soal Sari Roti dan halusinasi. Yang terjadi malah Iwan membiarkan Nazaruddin bicara sekehendak hatinya.

Wawancara yang mereka lakukan tampak sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya. Bukan hanya peralatan teknisnya, tapi juga materi yang akan disampaikan. Karena Iwan tak lebih dari perantara, ia membiarkan Nazaruddin ngomong semau-maunya, tanpa menyelanya dengan pertanyaan-pertanyaan kritis.

Sungguh, tidak mengherankan bila Iwan memilih jadi makelar buat Nazaruddin. Keduanya sudah mengenal cukup lama. Iwan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Demokrat yang berada di bawah naungan Nazaruddin. Mantan Ketua PWI-Reformasi ini juga pernah aktif di media centre Partai Demokrat saat Kongres di Bandung. Nazaruddin bahkan mengaku sering mengajak Iwan menemui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di berbagai daerah sebelum kongres itu berlangsung.

Berburu popularitas

Iwan Piliang berniat mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI dalam Pemilukada 2012 nanti melalui jalur independen. Untuk itu ia perlu mengatrol popularitasnya.

Ia tahu betul, kasus Nazaruddin menyita perhatian banyak orang. Dengan memboncengi kasus ini, tentu Iwan bakal menangguk untung besar. Sekejap, namanya bakal meroket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline