Lihat ke Halaman Asli

Giffari Muslih

Man Jadda Wajada

Komunitas Generasi Madani Tasikmalaya "Udunan Babagi Masker"

Diperbarui: 26 April 2020   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Babagi Masker di Sejumlah Daerah di Tasikmalaya | Sumber: Dok. Pribadi

Kabupaten Tasikmalaya – Semakin maraknya wabah virus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) di Indonesia, semakin mengkhawatirkan kondisi saat ini yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian dalam hal “Kapan kondisi ini akan berakhir?” mengingat tiap hari pasien yang terkena COVID-19 semakin naik. 

Oleh karena itu, warga Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19, salah satunya adalah melakukan kegiatan di luar rumah yang seperlunya dan di rasa sangat penting dengan menggunakan masker sebagai APD (Alat Pelindung Diri). 

Akan tetapi, sebagian besar warga di daerah Tasikmalaya yang belum menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah.

Kebahagiaan dari salah seorang warga | Dok. Pribadi

Melalui komunitas Generasi Madani Tasikmalaya (GMT), sejumlah pemuda Tasikmalaya melakukan aksi sosial “Udunan Babagi Masker” dan edukasi kewaspadaan COVID-19 untuk masyarakat daerah Tasikmalaya” dengan hasil penggalangan dananya dapat diproduksi masker sejumlah 1000 pcs untuk dibagikan. 

Kegiatan ini berlangsung dimulai pada Minggu (12/4/2020) hingga Minggu (19/4/2020) yang akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini. Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik yang ada di wilayah Tasikmalaya, yakni Ciawi, Manonjaya, Singaparna dan Cineam. 

Sasaran utama pembagian masker ini adalah para pedagang pasar, pedagang kaki lima, juru parkir, petugas kebersihan, keamanan, para relawan dan masyarakat umum. Walaupun kebijakan pemerintah menganjurkan masyarakat untuk #dirumahaja, tidak semua orang dapat mengambil pilihan tersebut. 

Sebagian warga tetap harus bekerja di luar rumah seperti pahlawan pangan kita para pedangang di pasar, yang mana pemasukkannya hanya berasal dari pekerjaan tersebut. 

Selain itu, masker yang dibagikan berupa masker kain yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan WHO yaitu berupa masker dua lapis yang bisa diisi tisu. 

Kegiatan ini pula terselenggara berkat kerja sama juga dengan elemen komunitas lainnya yakni Alumni SMPN 1 Ciawi, Kab. Tasikmalaya (NESACI 2009), Payungi Tasikmalaya, Red Movement, dan Aliansi Perempuan Disabilitas Lansia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline