Lihat ke Halaman Asli

Giens

freelancer

Tak Sengaja HL Hingga Tulisan Diculik Admin

Diperbarui: 7 September 2017   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya resmi memiliki akun Kompasiana sejak 6 Juli 2013. Dengan nama akun yang tetap sama dan satu-satunya, saya menapaki hari-hari bersama Kompasiana. Secara hitungan tahun, usia sudah lebih dari tiga, tapi soal kontribusi rasanya memang masih di bawah semenjana.

Suatu saat saya pernah mencermati  bahwa secara statistik saya menayangkan sekira 0,2 artikel per hari. Ini berarti saya (se)harus(nya) 5 kali lebih produktif untuk bisa mempraktikkan semboyan One Day -- One Article. Oke, cuma itu saja statistik yang berani saya ceritakan, mengingat beberapa saat sebelumnya tiba-tiba saja Kompasiana mengadakan diskon besar-besaran; jumlah hit (pembaca), artikel pilihan (highlight), dan artikel HL (headline) tiba-tiba berkurang nilainya secara signifikan. Alhasil, capaian yang tadinya cuma sedikit itu makin meliliput, saya makin malu menceritakannya. #wkwkwk

Mulanya Silent Reader

Mungkin seperti banyak kompasianer lain, sebelum mendaftar sebagai anggota kompasiana, saya lebih dulu menjadi pembaca yang tak bisa komen--tak bisa nge-vote (atau nge-rate). Istilah kerennya silent reader. Tak lama saya menjadi silent reader karena segera terpancing untuk ikut menulis.

Mengawali dengan Fiksi

Tulisan pertama saya di Kompasiana memang bergenre fiksi. Mungkin itu fiksi paling ruwet di alam semesta. Tak mengherankan jika admin menganggapnya tak ada sehingga sangat sedikit pembacanya. Hanya ada satu kompasianer yang berkomentar di bawahnya. Secara statistik terlihat ada dua komentar di sana karena saya memberikan tanggapan atas komentarnya. Sayangnya, proses perkembangan teknologi Kompasiana beberapa waktu kemudian menghilangkan komen kompasianer di lapak akunnya sendiri. Maka komentar di tulisan itu tinggal satu. Masih untung tidak ikut dihilangkan, tetap positif mikirnya.

Tak Sengaja HL

Kira-kira satu bulan sejak posting tulisan pertama di Kompasiana, ada tulisan saya yang berjudul "Horcrux Partai Politik" masuk kotak animasi. Ya, itu kotak berisi daftar beberapa tulisan dan gambar yang berganti-ganti secara siklis. Waktu itu saya beranggapan kalau semua tulisan Kompasianer akan masuk kotak animasi itu dulu. Beberapa tulisan saya sebelumnya memang tidak saya kawal keberadaannya sehingga saya pikir kemarin memang tidak sempat menyaksikan tulisan-tulisan saya mejeng di kotak animasi itu.

Awalnya saya mengira semua tulisan akan dimampirkan ke sana. Betul, waktu itu saya tak paham soal kasta tulisan di Kompasiana. Belakangan, dari hasil ngintip komen di berbagai tulisan kompasianer lain, akhirnya saya tahu kalau tulisan yang masuk kotak animasi itu merupakan headline (HL), kasta tertinggi untuk tulisan di Kompasiana. Hanya tulisan yang dimasukkan kategori HL yang akan mejeng di kotak animasi di halaman Kompasiana.

Yang namanya tak sengaja itu memang susah diulang. Maka hingga sekarang saya kesulitan untuk "menempatkan" tulisan saya di kotak HL. Karena kalau disengaja malah tak bisa-bisa.

Kenangan Dashboard Informatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline