Lihat ke Halaman Asli

Giens

freelancer

Aksi Jual Dolar sebagai Rangkaian Reformasi Mental

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terpuruknya nilai rupiah terhadap dollar Amerika hingga menyentuh level terendah dalam 17 tahun terakhir pastinya mengkhawatirkan banyak pihak, terutama pihak yang pro-pembangunan. Selain akibat faktor internal, menurunnya nilai rupiah ditengarai juga diakibatkan oleh faktor eksternal berupa penguatan nilai dollar di pasar global.

Banyak pihak yang dengan ringannya langsung "mengacungkan telunjuknya" pada tim ekonomi pemerintah. Tidak terlalu salah sebenarnya, meski sambil menututp mata terhadap besarnya kendala yang dihadapi tim ekonomi pemerintah tersebut. Para ekonom di luar tim ekonomi pemerintah pun pastinya mulai memberikan kritik baik membangun maupun merusak untuk mengukuhkan eksistensi mereka. Saya tidak mengajak membahas itu. Saya lebih suka merujuk pada slogan reformasi mental yang pernah dan masih didengung-dengungkan pemerintah untuk memperbaiki bangsa ini. Salah satu item reformasi mental itu (menurut saya) adalah kecintaan pada negeri alias jiwa patriotisme.

Jiwa patriotisme yang erat berhubungan dengan terpuruknya nilai rupiah terhadap dollar Amerika ini mestinya ditagih pada setiap warga negara Indonesia tanpa kecuali. Hanya saja, secara logika, yang mampu berperan nyata memang warga negara yang termasuk "the haves" alias "kayawan- kayawati" kelas miliarder meski setengah-setengah. Dan, jika dibuat antrian sesuai urutan kewajiban, maka kepala negara dan para pejabat negara menduduki urutan terdepan untuk membuktikan jiwa patriotismenya. Presiden dan wakilnya, menteri, kapolri, anggota DPR dan DPRD, Jaksa Agung, dll. dll. dll. yang punya simpanan dollar banyak bejibun, mestinya menjual dollar mereka sebagai bukti kecintaan pada negeri. Agar sedikit membaik ekonomi negeri ini.

Bukan masalah itung-itungan kuantitas sebenarnya. Sekadar aksi psikologis yang pastinya akan luas dampaknya. Persatuan dan kesatuan mestinya bukan hanya slogan yang tak menuntut pembuktian. Aksi jual dollar sebagai rangkaian reformasi mental. Wahai Pejabat Negara, Jual Dolar-mu Demi Bangsa….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline