Lihat ke Halaman Asli

Giens

freelancer

Simbolisasi Karakter dalam Sebuah Lagu POP Jawa

Diperbarui: 23 Oktober 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380131304891288294

Ini lagu entah apa judulnya. Hanya serpihan ingatan masa kecil menjelang tahun 90-an. Berkumandang dari tape recorder, hasil putaran gulungan pita kaset. Suara wanita, kalau tak salah namanya Evy Soenarko. Dalam kaset itu Mbak Evy menyanyikan beberapa lagu, lagu-lagu yang lainnya dinyanyikan kakak beradik Mus Mulyadi - Mus Mujiono. Mungkin judulnya kembang manggis atau kembang pelem, sementara anggap saja begitu. Di tiap bait akan langsung saya terjemahkan ke dalam bahasa Indoesia. Ini lirik lagunya:

Kembang pelem pasemone wong atine tentrem
Klecam-klecem ora pati sugih gunem

Diece mung ngguya-ngguyu wae ..    ee
Dialem ora mongkog atine
Arti:
Bunga mangga simbolisasi orang yang hatinya bahagia
Kalem bersahaja tidak terlalu banyak bicara
Diejek cuma tertawa saja   aa
Dipuja tidak merasa bangga

[caption id="attachment_281331" align="aligncenter" width="300" caption="Bunga mangga. (© flickriver.com)"][/caption]

Kembang manggis pasemone wong atine lamis
Yen wicara, wicarane mesthi manis
Yen seneng, ngaleme ora uwis-uwis,   [yo ra?]
Yen gela, adate ngengis-engis
Arti: Bunga manggis simbolisasi orang yang berhati sinis
Kalau bicara, kata-katanya manis-manis
Kalau sedang suka, memujinya tak habis-habis    [ya, nggak?]
Kalau kecewa, biasanya menghujat dengan bengis

Kembang jambu pasemone uwong gampang nesu
Yen wis nesu lali mangan lali turu Yen gela awake dadi kuru, [ yo ra?]
Anehe, rumangsane ra kleru..

Arti:
Bunga jambu simbolisasi orang pemarah terbawa nafsu
Kalau sudah terbawa nafsu, lupa makan lupa beradu..
Kalau kecewa badannya jadi kurus, [ya nggak?]
Anehnya, dia rasa itu tak keliru.. **

Nah, bunga atau kembang apa yang mewakili karakter Anda? Semoga saja bunga mangga alias kembang pelem, bukan kembang manggis ataupun kembang jambu.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline