Lihat ke Halaman Asli

Pematang Siantar vs Beberapa Kota besar (Dalam Penggunaan Bahasa Slang)

Diperbarui: 3 November 2021   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

minews.id

Pematang Siantar Vs Beberapa Kota Besar

Dalam Penggunaan Bahasa Slang

   Apa itu bahasa slang, Bahasa slang adalah bahasa yang blak-blakan (vulgar), humoris, keras bahkan sedikit jorok. Bisa dibilang bahasanya anak muda atau bahasa gaul. Bahasa slang ini sering digunakan di kalangan remaja, biasanya di gunakan untuk teman-teman sebaya(seumuran), teman akbrab, maupun sahabat. Ada pun contoh bahasa slang yang sering di gunakan seperti :

  • Gw = Saya.
  • Lo = Kamu.
  • Gaje = Ga jelas.
  • Cans = Cantik.
  • Gans = Ganteng.
  • Dll = Dan lain-lain.
  • Gws(Get Well Soon) = Lekas sembuh.
  • Otw(On The Way) = Dalam perjalanan.
  • GPL = Gak pakai lama.
  • Bro(Brother) = Panggilan sesama laki-laki yang belum kenal.
  • Sist(Sister) = Panggilan sesama perempuan yang belum kenal.
  • Santuy = Santai.
  • Mantul = Mantap betul.
  • Anjir/Anjay = Ungkapan untuk hal yang menabjubkan.

   Di beberapa kota besar penggunaan bahasa slang sangat tidak asing, bahkan bahasa slang ini bisa di katakan bahasa sehari-sehari. Menurut hasi wawancara saya dengan beberapa narasumber yang berketepatan sudah lama tinggal di kota-kota besar, Mereka mengatakan bahwasannya bahasa slang sudah menjadi bahasa sehari-hari mereka, kenapa bisa di katakan demikian, karena bahasa slang ini tidak hanya di gunakan oleh kaum anak-anak muda saja, tetapi dikalangan orangtua juga menggunakan bahasa slang ini.

Terkadang orangtua menggunakan kata slang ke beberapa orang seperti tetangga, sahabat, maupun anaknya, Saya bertanya "apakah orangtua tidak salah menggunakan bahasa slang kepada anaknya sendiri?" Jawaban mereka sama tetapi menggunakan penjelasan yang berbeda, tetapi jika disimpulkan mereka menjawab "Tidak, karena itu menandakan bahwasannya orangtua itu deket dengan sang anak." Lagi pula bahasa slang tersebut sudah menjadi bahasa yang akan lebih mudah di pahami oleh anak-anak,"Tambah mereka".

   Berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Pematang Siantar tepatnya di salah satu kota yang ada di Sumatra Utara, Penggunaan bahasa slang sangat jarang terdengar. Menurut beberapa narasumber saya yang berasal dari kota tersebut, pada zaman  mereka dulu kota Pematang Siantar ini sangat jarang anak-anak mudanya menggunakan kata-kata gaul/ bahasa slang. Di kota Pematang Siantar sendiri kebanyakan suku Batak Simalungun, dan beberapa orangtua disana "Gaptek" atau bisa dikatakan ketinggalan zaman.

Nah hal ini yang membuat bahasa slang ini jarang di gunakan di kota Pematang Siantar, mereka mengatakan bahasa yang sering di gunakan di kota Pematang Siantar adalah bahasa tradisional yaitu bahsa batak simalungun, bahasa batak simalungun ini malah yang menjadikan orangtua semakin deket dengan anak-anaknya.

Di kota Pematang Siantar sendiri, sesama orangtua masih menggunakan bahasa batak simalungun tersebut, selain itu guru-guru terkadang menggunakan bahasa batak simalungun saat mengajar di sekolah. Hal ini yang menguatkan kalimat "bahasa batak simalungun menjadikan orangtua dan anak semakin dekat" ini, karena kesahari-harian anak-anak yang menggunakan bahasa batak simalungun dengan begitu anak-anak dapat lebih mudah mengerti, karena bahasa yang di gunakan adalah bahasa kesehari-harian mereka.

   Pada zaman dulu, Penggunaan bahasa slang tidak merata ke seluruh kota-kota di Indonesia, bahkan masih ada beberapa kota-kota di Indonesia yang tidak tahu dengan bahasa slang ini, Salah satu contohnya adalah kota Pematang Siantar yang sudah dibahas tadi. Mungkin beberapa kota besar lebih nyaman menggunakan bahasa slang, tetapi beberapa kota masih menggunakan bahasa tradisonalnya masing-masing, mungkin tidak hanya kota Pematang Siantar, mungkin ada kota yang masih mempertahankan bahasa tradisionalnya. Tetapi bukan berati beberapa kota besar yang menggunkan bahasa slang tidak mempertahankan bahasa daerahnya, kota-kota besar tersebut mempertahankan, tetapi jarang digunakan, dan di gunakan di saat tertentu saja seperti, acara nikahan, acara adat, maupun acara besar lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline