Lihat ke Halaman Asli

Gibran Almaulid

Mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia

Melaui Program Kampus Mengajar, Mahasiswa UPI Kembali ke Daerah untuk Mengabdi

Diperbarui: 6 September 2021   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 merupakan sebuah program bagian dari Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa secara langsung menjadi pendidik di Sekolah Dasar (SD) yang berakredtitasi C atau berada di daerah 3T (Tertinggal, Terpencil, Terluar)

Program Kampus Mengajar Angkatan 1 bekerjasama dengan LPDP dan perguruan tinggi diseluruh Indonesia salah satunya adalah Universitas Pendidikan Indonesia. Bersama 15.000 mahasiswa lainnya, Gibran Almaulid, putra daerah Jambi yang merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan juga salah satu mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 diberi kesempatan untuk mengabdi, berkontribusi dan berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk meningkatkan pembelajaran literasi, numerasi, administrasi, dan teknologi sekolah selama 12 minggu mulai dari 22 maret 2021- 25 Juni 2021 di SDN 97/II Muara Bungo yang berlokasi di Komplek Sapta Marga, Kec. Bungo Dani, Kab. Bungo, Jambi.

Proses pembelajaran di SDN 97/II dilakukan secara luring sesuai protokol kesehatan dengan ketentuan jumlah siswa dalam satu kelas di bagi menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok hanya melakukan pembelajaran selama 3 hari dalam seminggu. Kegiatan tatap muka dilakukan menimbang penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bungo terbilang terkendali.
Terdapat beberapa masalah atau hambatan yang sedang dihadapi oleh Sekolah Dasar ini. Pada aspek pembelajaran, kurangnya minat siswa untuk bersekolah, terlihat jumlah siswa yang hadir hanya setengah dari jumlah keseluruhan siswa pada suatu sesi, sebagai contoh pada saat dilakukan observasi pada siswa kelas 3, hanya 6 sampai 7 siswa yang hadir dari 13 siswa.

Selanjutnya kurangnya sumber daya guru pada sekolah dasar ini. Pada aspek adaptasi teknologi, hambatan yang ada yaitu belum dimanfaatkannya teknologi pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran hanya terpaku pada buku cetak saja. Pada aspek administrasi, beberapa sarana dan prasana disekolah belum digunakan secara maksimal seperti perpustakaan, toga dan taman sekolah. Namun sekolah Dasar ini memiliki operator, hal ini sangat membantu sekolah dan guru, terutama dalam hal adminitrasi menejerial.

Mahasiswa yang ditempatkan di SDN 97/II beranggotakan 6 orang yang berasal dari berbagai Universitas. Berperan sebagai agent of change, para mahasiswa merancang berbagai program yang berhasil terealisasi dengan baik, diantaranya mengadakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan metode Project Based Learning. Kegiatan simulasi pemilu dan mencampur warna adalah beberapa contohnya, kegiatan pembelajaran seperti ini melibatkan siswa secara aktif, meningkat kreatifitas dan membangun ketertarikan untuk mengetahui hal baru sehingga memotivasi siswa dan meningkatkan minat belajarnya.

Beberapa kegiatan pembelajaran juga dilakukan dengan memanfaatkan video pembelajaran yang tersedia di internet, seperti kanal Youtube Sisi Terang. Kegiatan ini mahasiswa lakukan sembari menamkan pesan kepada peserta didik bahwa teknologi memberikan manfaat yang sangat baik bagi manusia jika digunakan dengan bijaksana. Sedangkan kegiatan administrasi yang para mahasiswa lakukan  terhadap sekolah adalah membuat Tanaman Obat Keluarga (Toga), membuat taman sekolah, melakukan penghijauan halaman kelas serta menata ulang Perpustakaan sekolah.

Dok. pribadi

Dengan adanya program Kampus Mengajar ini, peserta didik mengaku senang dan gembira akan keberadaan mahasiswa di sekolah. Demikian pula dengan para guru di sekolah yang terbantu dan bekerjasama dengan mahasiswa untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Sedangkan para Mahasiswa memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan baru dari membantu guru selama program Kampus Mengajar ini berlangsung.

Kegiatan program Kampus mengajar ini sangat memberikan peluang besar kepada mahasiswa untuk mengambil peran sebagai pembawa perubahan dalam kehidupan masyarakat khususnya dibidang pendidikan serta program ini mampu menjadi solusi untuk pemechan masalah pembelajaran luring/daring di Indonesia pada masa pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline