Demak, 22 Juli 2024- Desa Tugu Lor menjadi pusat perhatian dalam Lomba PKK Desa Binaan se-Kecamatan Karanganyar. Hal ini adalah hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 dan pengurus PKK Desa Tugu Lor yang berhasil mewujudkan Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Taman ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat.
Pembuatan Taman TOGA dilatar belakangi oleh keinginan Kader PKK Desa Tugu Lor untuk memanfaatkan lahan kosong pada halaman gedung PKK. Sebagai realisasi dari program kerja POKJA 3, tujuan utama dari pembuatan taman TOGA ini adalah mendorong masyarakat Desa Tugu Lor dalam memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai tempat untuk menanam tanaman obat keluarga dan tanaman lainnya. "Harapannya, konsep taman TOGA ini bisa berdampak luas sehingga masyarakat bisa mengikutinya untuk memanfaatkan pekarangan di halaman rumah," ujar Ibu Nur Hayati selaku Admin Desa.
Pembuatan Taman TOGA melibatkan berbagai pihak, meliputi para kader PKK, pengurus gedung PKK, Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Tugu Lor, serta tidak lepas dari peran Pemerintah Desa yang mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut. Kolaborasi ini berguna untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup dalam merealisasikan program kerja ini. "Tidak lepas dari peran pemerintah desa yang memberikan dana untuk mendukung kegiatan PKK" jelasnya.
Konsep awal taman ini adalah untuk menciptakan halaman gedung PKK yang lebih sejuk dan asri dengan ditanami pohon berbuah seperti jambu, belimbing, dan mangga. Selain itu, tanaman obat keluarga seperti jahe, lengkuas, temulawak, kencur, dan kunci menjadi bagian penting dari taman ini.
Kolaborasi yang sudah dibentuk sejak awal oleh berbagai pihak, dimulai dengan peran dari Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Tugu Lor yang mempersiapkan halaman gedung PKK dengan membersihkan rumput liar, sehingga dapat ditanami berbagai tanaman. Pemanfaatan barang bekas sebagai wujud pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan dibuatnya pot tanaman hias dari galon air mineral bekas. Naraendra, perwakilan KKN menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan bahan yang terbuang dan tidak layak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui penerapan yang benar dan tepat. Hal tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Tugu Lor.
Taman TOGA dapat menjadi trend di masyarakat dalam mengembakan pola hidup bersih dan sehat serta pemanfaatan lingkungan sekitar. mengutip pernyataan Ibu Nur Hayati( minggu, 2024) "Semakin banyak tanaman, taman ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan contoh pelestarian lingkungan bagi masyarakat, Harapan saya taman TOGA bisa terawat, berlanjut, dan berkembang".
sebagai pernutup Ibu Nur Hayati berpesan "Manusia dan lingkungan adalah komponen yang tidak terpisahkan. Karena kita hidup di lingkungan, jadi kita harus merawatnya agar selalu berkesinambungan."
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, diharapkan Taman TOGA ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menjaga dan memanfaatkan lingkungan sekitar demi kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H