Sukoharjo - Desa Pranan Kabupaten Sukoharjo, sukses menggelar Pawai Bronjong dan Kirab Budaya pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. Pawai ini digelar dalam rangka Pranan Jambu Festival yang ke-3. Acara ini diikuti oleh 16 RT dengan total peserta sekitar 1.500 orang. Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB dari lapangan Desa Pranan dan dibuka langsung oleh Drs.Sarjanto selaku Kepala Desa Pranan. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Kapolsek Sukoharjo, AKBP Sigit dan Camat Polokarto, Heri Mulyadi.
Rute Pawai Bronjong dan Kirab Budaya dimulai dari Balai Desa Pranan menuju Jembatan Bacem dan Langenharjo, kemudian melewati Parangjoro hingga Cuplik, dan berbelok kiri ke arah Proliman Sukoharjo. Setiba di Proliman Sukoharjo, peserta kirab melewati Jalan Jenderal Sudirman dan kembali ke Jalan Ciu.
Pawai Bronjong dan Kirab Budaya yang berlangsung juga memperebutkan gelar juara dengan penilaian berdasarkan jumlah partisipan, kreativitas, yel-yel, dan ketertiban. Pada Pawai Bronjong dan Kirab Budaya Pranan Jambu Festival yang ke-3 ini, Tegalrejo Selatan RT 04/3 berhasil meraih juara 1, diikuti oleh Kuluwan Selatan RT 02/1 sebagai juara 2, dan Tegalrejo Utara RT 05/3 sebagai juara 3.
Pawai Bronjong dan Kirab Budaya menjadi puncak acara sekaligus penutup Pranan Jambu Festival 2024. Peserta yang merupakan warga Desa Pranan membagikan jambu air kepada para pengguna jalan dan masyarakat di sepanjang rute. Banyak warga Desa Pranan mengandalkan mata pencaharian dari budidaya jambu air di pekarangan rumah mereka. Di wilayah Desa Pranan, terdapat sekitar 4.000 pohon jambu air yang dipanen pada pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus.
Pawai ini menampilkan gunungan jambu yang megah, dihias dengan ornamen khas dan diusung secara bersama oleh warga. Selain itu, para peserta juga mengenakan kostum kreatif yang bertema buah-buahan, pertanian, wayang, agamis, dan masih banyak lainnya. Pawai Bronjong dan Kirab Budaya ini tidak hanya semata-mata sebuah pertunjukan, tetapi juga mengandung makna budaya yang mendalam sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan upaya pelestarian tradisi. Rute pawai yang melewati kampung membuat suasana semakin meriah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H